Operasi Berantas Jaya 2025 membuat aksi premanisme di Tangerang bak menghilang ditelan bumi.
- Pemprov Tangsel Sulap Sampah Jadi Listrik, Wali Kota Benyamin Davnie Semringah
- Program Prabowo Disambut Antusias di Tangerang, Ibu Hamil dan Menyusui Semringah
- Pegawai Honorer Minta Diangkat Jadi PPPK, Pemkot Serang Harus Gercep Usulkan ke Pemerintah Pusat
Baca Juga
Operasi gabungan tersebut setidaknya menerjunkan 90 personel dari kepolisian, TNI dan Satpol PP.
Dalam Operasi Berantas Jaya-2025 itu menyasar segala bentuk aksi premanisme yang dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok, termasuk juga debt collector, tawuran maupun kejahatan jalanan lainnya.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menegaskan, bahwa operasi ini digelar selama 15 hari mulai tanggal 9-23 Mei 2025 di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya, termasuk Tangerang Kota.
Kombes Zain mengungkapkan, patroli akan menyasar lokasi-lokasi keramaian maupun wilayah yang berpotensi terjadi aksi premanisme antara lain, Taman Elektrik depan Pemkot Tangerang, Lapangan Ahmad Yani Tangerang dan Pasar Lama Tangerang.
"Dalam Operasi Berantas Jaya ini sasarannya antara lain terkait tindak pidana premanisme, begal, curanmor, tawuran, mata elang dan oknum ormas yang melakukan kegiatan meresahkan masyarakat ditempat keramaian dan termasuk yang menempati lahan-lahan yang bukan miliknya," jelas Kapolres dalam keterangannya di Tangerang, Banten, Senin (12/5/2025).
Menurut Kombes Zain, Indonesia adalah negara hukum dan negara tidak boleh kalah oleh aksi premanisme.
Oleh karena itu negara harus hadir di tengah masyarakat dan menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat dari segala bentuk tindakan premanisme.
"Kita harus hadir sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat. Negara jangan takut terhadap aksi premanisme. Negara tidak boleh kalah dengan preman," tegas Kombes Zain.
"Negara kita adalah negara hukum. Polisi harus hadir di tengah-tengah masyarakat," sambungnya.
Kombes Zain menyebutkan, kegiatan pencegahan melalui kegiatan patroli ini akan terus dilakukan secara rutin dan masif, didukung himbauan kepada masyarakat baik melalui media sosial dan spanduk yang dipasang di lokasi strategis.
"Untuk menimbulkan efek pencegahan juga didukung dengan kegiatan penegakan hukum terhadap segala bentuk aksi premanisme yang terjadi," pungkasnya. (ant)