Jemaah Calon Haji Wajib Waspada, Penyakit MERS-CoV Mengintai

ilustrasi - Jemaah calon haji Indonesia yang menggunakan layanan bus Selawat untuk beribadah di Masjidil Haram tiba di terminal Syib Amir, Makkah, Arab Saudi, Senin (12/5/2025). ANTARA FOTO/Andika Wahyu/rwa.
ilustrasi - Jemaah calon haji Indonesia yang menggunakan layanan bus Selawat untuk beribadah di Masjidil Haram tiba di terminal Syib Amir, Makkah, Arab Saudi, Senin (12/5/2025). ANTARA FOTO/Andika Wahyu/rwa.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta jemaah haji asal Indonesia agar senantiasa mewaspadai penularan penyakit Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.


Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Mohammad Imran di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (16/5/2025).

"Meskipun kasus MERS-CoV ini tidak banyak dan terkendali di Arab Saudi, namun jemaah dan petugas haji harus selalu waspada," kata Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Mohammad Imran.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah melaporkan sembilan kasus terkonfirmasi positif MERS-CoV yang terjadi pada 1 Maret hingga 21 April 2025.

Kasus tersebut ditemukan di wilayah Riyadh sebanyak delapan orang dan di Hail satu orang.

Menurut informasi, dari jumlah tersebut, dua orang dinyatakan meninggal dunia. 

Di antara kasus itu, tujuh di antaranya teridentifikasi di Riyadh, termasuk enam petugas kesehatan yang tertular infeksi nosokomial dari satu pasien terinfeksi yang mereka rawat.

Oleh karena itu, Imran menjelaskan bahwa MERS-CoV adalah penyakit pernapasan serius yang disebabkan oleh virus corona.

Menurut Imran, penularan penyakit itu dapat terjadi melalui kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi, terutama unta, atau melalui droplet pernapasan dari manusia ke manusia.

Adapun gejala umum MERS-CoV meliputi demam, batuk, dan kesulitan bernapas, yang dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih parah.

Imran pun menegaskan bahwa KKHI di Makkah maupun Madinah selalu siap siaga memberikan pelayanan medis bagi jemaah yang menunjukkan gejala infeksi pernapasan.

"Hindari kontak langsung dengan unta, termasuk foto dengan unta dan minum susu unta di peternakan ataupun tidak mengonsumsi produk olahan unta yang tidak terjamin kebersihannya," jelas Imran.

Selain itu, jemaah haji juga diimbau untuk memakai masker saat di tempat keramaian, melakukan pola hidup bersih dan sehat, serta menjaga kebersihan tangan dengan selalu cuci tangan sebelum dan sehabis beraktivitas.

Imran pun menyerukan agar jamaah segera melapor kepada petugas kesehatan haji jika merasakan gejala demam, batuk, sakit tenggorokan, atau kesulitan bernapas. Dengan demikian, mereka dapat diperiksa dan ditangani dengan cepat. (ant)