Watak kekuasaan sepanjang sejarah adalah sama. Begitu juga perilaku manusia terhadap jabatan juga sama. Mereka cenderung melampaui batas.
- Dikabarkan Bakal Dilelang, TNI AD Kibarkan Bendera Merah Putih di Kepulauan Widi
- Anggaran TPP Periode Desember 2021 Sudah Dialokasikan Tahun Ini
- Box Container Tak Diperlukan Lagi, KPU Gunakan Sipol untuk Pendaftaran Peserta Pemilu 2024
Baca Juga
Bagi Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, semakin absolut kekuasaan semakin melampaui batas. Maka dari itu, demokrasi lahir untuk membatasi kekuasaan manusia.
“Demokrasi adalah akumulasi pengalaman pahit manusia!” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (20/3).
Demokrasi, sambungnya, adalah tentang memperkuat pikiran dalam negara, bukan menumpuk kekuasaan dan alat paksa. Fahri Hamzah menekankan bahwa pernyataan ini bukan tentang siapa dan kekuasaan apa serta dimana. Dia sedang membicarakan ide dan pengalaman umat manusia sepanjang sejarah.
“Kita harus mencemaskan kecenderungan kekuasaan menjelma menjadi alat untuk memaksa dan abai dengan cita-cita dan pikiran,” tegasnya.
Dia mengingatkan kepada para pejabat untuk waspada. Sebab jabatan yang dipikul itu telah menjelma menjadi kekuasaan yang luar biasa. Dikelilingi oleh orang-orang yang ingin memperluas dan mempertahankannya tanpa batas.
“(Mereka) mulai melakukan pemaksaan untuk mempertahankannya!” tutupnya. dilansir RMOL.ID. [ogi]