Satgas Sudan PP Muhammadiyah terus memberikan layanan konseling kepada para WNI yang telah dievakuas dan tiba di tanah air hingga akhir Mei mendatang.
- Harga Emas Antam Anjlok Rp23.000 per Gram, Waktu Tepat untuk Membeli
- Skema Ganjil Genap Tol Cikupa-Merak saat Situasi Merah, Berlaku 27-30 Maret
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
Baca Juga
Meski tugas satgas itu telah diakhiri pada Rabu (3/5), namun Ketua Satgas PP Muhammadiyah, Abdoel Malik mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus membantu WNI yang membutuhkan konseling.
"Pelayanan kesehatan tutup hari ini. Tapi layanan psiko-sosial kita masih buka secara daring, kita batasi sampai akhir Mei ini, kecuali ada yang ingin melanjutkan karena penanganan khusus, Itu akan ada pembicaraan tindak lanjutnya nanti," ujar Abdoel Malik kepada Kantor Berita Politik RMOL.
Berdasarkan laporan terakhir, Abdoel Malik mengatakan pihaknya telah memberikan konseling kepada 45 WNI, yang sebagian besar mengalami gangguan kecemasan, dan stress karena memikirkan keberlanjutan pendidikan dan mata pencaharian mereka.
"Ada yang stress karena terkait dengan kekhawatiran mereka dalam mencari kerja, karena mereka sudah diwisuda tapi proses pemberkasan tidak sempat dilakukan karena peperangan," ujarnya.
Untuk itu, menurut laporan dari Abdoel Malik, pihaknya tengah mendiskusikan upgrading skill yang kemungkinan akan diberikan kepada para pelajar Sudan yang telah lulus dari bangku perkuliahannya.
Di samping itu, PP Muhammadiyah juga mendesak agar pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan turut mencarikan solusi atas banyaknya adminsitrasi para pelajar yang tertahan di Sudan.