Tjimande Tari Kolot Karuhun Banten Indonesia (TTKKBI) Provinsi Banten menggelar pembukaan pelatihan Gembrungan Pencak Silat sebagai wadah untuk menampilkan beragam seni kebudayaan daerah.
- DPRD Tangsel Gelar Pengobatan Gratis Diikuti Seribu Warga Lansia
- Tim Penggerak PKK Adakan Bakti Sosial, Bagikan 500 Kacamata Baca untuk Warga Tangerang
- Wow! Tangcity Bagi-bagi Hadiah Motor dan Mobil ke Customer
Baca Juga
Ketua DPW 1 TTKKBI Banten, H. Hudi Nurhudiyat, menjelaskan bahwa kegiatan Gembrungan yang sempat terhenti pasca-Ramadan ini kembali diaktifkan dengan tujuan utama memperkuat silaturahmi antar padepokan pencak silat di Banten.
“Sebenarnya Gembrungan sudah dibuka dan dilaksanakan, namun sempat terhenti setelah bulan puasa. Nah, ini kembali diadakan,” ujar H. Hudi kepada wartawan pada Rabu dini hari (7/5).
Lebih lanjut, H. Hudi menekankan bahwa Gembrungan bukan hanya sekadar ajang unjuk kebolehan seni budaya, melainkan juga platform untuk mempererat tali persaudaraan antar berbagai padepokan pencak silat yang tersebar di seluruh Banten.
Dengan struktur organisasi TTKKBI Banten yang telahSolid hingga tingkat ranting kelurahan, RW, dan RT, ia berharap tidak akan ada lagi kesenjangan komunikasi maupun kegiatan antar anggota dan padepokan.
Di akhir wawancara, H. Hudi menyampaikan harapannya agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap pelestarian seni budaya, khususnya merangkul organisasi seperti TTKKBI yang dianggapnya sebagai penjaga warisan budaya dan penguat identitas bangsa serta daerah.
“Budaya itu tidak mundur, tetap maju, selalu dibangun walaupun peradaban bertambah, apalagi pencinta pencak silat semakin bagus,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TTKKBI Pusat, H. Tb. Arif Hidayat, menegaskan bahwa acara yang digelar malam itu merupakan agenda rutin latihan bersama bagi cabang-cabang TTKKBI dari berbagai kabupaten, kota, hingga kecamatan di Banten. Ia mengapresiasi struktur kepengurusan TTKKBI Banten yangSolid hingga tingkat bawah.
“Apalagi, Banten ini kepengurusan TTKKBI mencapai kepengurusan sampai ke titik bawah,” ujarnya.
Meskipun tergolong organisasi yang masih muda, H. Tb. Arif Hidayat optimis TTKKBI akan terus berkembang, terutama dalam menciptakan regenerasi dan memberikan dukungan kepada berbagai daerah di Indonesia.
“Insya Allah, karena kita sifatnya di bidang budaya, kami akan menciptakan regenerasi dan men-support dari berbagai daerah yang ada di Indonesia,” katanya.
Mengenai perkembangan di Provinsi Banten, ia menilai perkembangannya sangat pesat dengan intensitas pertemuan antar pelaku seni yang tinggi.
“Kami tidak fanatik dengan aliran apapun. Apalagi, kita akan membentuk TTKKBI di Lampung dan sudah 90 persen, bulan depan akan dilantik. Semangatnya sangat luar biasa,” tegasnya.
Teguh Saputra, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Lebak Wangi, turut menyampaikan kegembiraannya atas terselenggaranya kegiatan Gembrungan TTKKBI.
Ia menyebutkan bahwa di wilayah Lebak Wangi terdapat sekitar 300 santri dan anak didik pencak silat yang bernaung di bawah TTKKBI.
“Kita senang dengan adanya kegiatan ini, karena bisa mempererat tali persaudaraan. Apalagi, TTKKBI ini murni orang-orang budaya, di mana sudah terbentuk di 4 provinsi: Banten, Jakarta, Kepulauan Riau, dan terakhir Lampung,” ujarnya.
Teguh juga mengungkapkan alasannya memilih TTKKBI adalah karena organisasi ini lebih mengedepankan nilai-nilai karuhun (leluhur) dan seni kebudayaan.
“Makanya 300 anggota ini sudah tergabung di TTKKBI Lebak Wangi, mulai dari usianya 7 tahun sampai tingkatan mahasiswa,” pungkasnya.