Aksi saling balas sanksi antara negara-negara Barat dan Rusia di tengah perang Ukraina diyakini akan memiliki implikasi besar bagi pasar energi global.
- BNN Catat 8.691 Titik Rawan Narkoba, Satu Provinsi Tetangga Bengkulu
- Panca Darmawan Pimpin Puluhan Buruh Provinsi Bengkulu Demo Ke Jakarta
- Menkes Gunakan Chatbot Whatsapp Untuk Pantau Stunting
Baca Juga
Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol, memperingatkan hal itu pada Jumat (6/5) waktu setempat.
“Saya percaya bahwa kita berada di tengah-tengah krisis energi global pertama. Pada tahun 70-an kita melihat krisis minyak, yang memiliki konsekuensi besar bagi ekonomi dan inflasi. Tapi kemudian itu hanya minyak,” kata ahli ekonomi dan energi Turki itu di Wina, seperti dikutip dari RT, Sabtu (7/5).
Ia mengingatkan bahwa Rusia adalah pengekspor minyak dan gas alam nomor satu dunia, serta pemain utama di pasar bahan yang digunakan oleh sektor energi. Dari situ, bisa dibayangkan apa yang terjadi jika kemudian sanksi diberlakukan.
“Oleh karena itu, sanksi yang dijatuhkan pada Rusia atau keputusan politik dari Kremlin memiliki dan akan memiliki konsekuensi besar bagi pasar energi," lanjut Birol.
- Presiden Minta Masyarakat Lebih Baik Di Rumah Dan Jauhi Kerumunan
- Kesiapan Pengamanan Idul Fitri 1445 H, Kemenkumham Bengkulu Gelar Apel Bersama
- Sinergitas, Kakanwil Kemenkumham Sambangi Korem 041/Garuda Emas