Polri mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai modus kelompok teror yang melakukan penggalangan dana dengan mengatasnamakan kemanusiaan.
- Anti-Vaksin, 12 Ribu Prajurit Angkatan Udara AS Terancam Dipecat
- Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya, Menkumham: Kita Sudah Buat Program Pelatihan Para Guru Indonesia
- Ruas Jalan Protokol Di Bengkulu Disemprot Disinfektan
Baca Juga
"Masyarakat harus memahami bahwa ada penggalangan dana yang berkedok kemanusiaan yang juga merupakan afiliasi dari kelompok teroris," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/5).
Hal ini berkaca setelah adanya penangkapan yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri terhadap seorang mahasiswa tersangka teroris di Kota Malang, berinisial IA (22) karena diduga ikut mengumpulkan dana untuk membantu organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia.
Ramadhan menjelaskan, penggalangan dana tersebut kerap disalahgunakan untuk mendanai kelompok teroris dalam melancarkan segala kegiatannya.
"Penggalangan dana tersebut akan didukung untuk kegiatan yang mendukung kegiatan teroris," ujar Ramadhan.
Ramadhan mencontohkan, dana yang terkumpul tersebut akan dijadikan biaya untuk pelatihan, pembelian senjata dan penyembunyian anggota-anggota kelompok tersebut.
"Seperti pemberangkatan para jihad ke medan pertempuran, pelatihan teroris dan juga untuk mendukung penyembunyian para DPO, pembelian senjata," ucap Ramadhan dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Sebelumnya diberitakan, IA mahasiswa UB diamankan di rumah kosnya di Perumahan Dinoyo Permai Kavling 2 Nomor 7 pada Senin siang sekitar pukul 12.00 WIB.
IA disebut Densus 88 salah satu anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan merupakan penyebar propaganda paham ISIS di kalangan anak muda dan mahasiswa.
- Tabrak Aturan, MK Putuskan Anwar Usman Mundur dari Kursi Ketua
- Polri Buka Hotline Pengaduan Pinjol, Catat Nomornya
- Dibanding Delta, Para Pakar Lebih Khawatir dengan Varian Lambda