Operasi senyap yang digelar jajaran Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Serang membuahkan hasil signifikan dengan membongkar jaringan pengedar narkotika jenis pil koplo yang beroperasi di wilayah Kabupaten Serang dan Kota Serang.
- Mafia Properti di Serang Banten Diperiksa Penyidik, Korban Pantau Proses Penyelidikan
- Terduga Pelaku Kasus Pelecehan Sudah Bukan Siswa SMK Waskito Lagi
- Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Sadis di Serang
Baca Juga
Empat orang yang diduga memiliki peran sentral dalam peredaran obat keras tersebut berhasil diamankan dalam serangkaian penangkapan di lokasi berbeda pada Rabu (7/5/2025) kemarin.
Keempat tersangka yang kini mendekam di sel tahanan Polres Serang teridentifikasi sebagai RD (24), seorang residivis kasus serupa yang tercatat sebagai warga Kecamatan Kasemen, Kota Serang; SLP (25), yang berdomisili di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang; MN (23), dan DH alias Kiwil (29), keduanya berasal dari Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.
Penangkapan para pelaku dilakukan secara terpisah di kediaman masing-masing setelah serangkaian penyelidikan intensif. Dari penangkapan ini, petugas berhasil mengamankan barang bukti yang cukup besar, yakni 2.359 butir pil koplo yang terdiri dari campuran jenis hexymer dan tramadol.
Selain itu, aparat kepolisian juga menyita uang tunai sebesar Rp540 ribu yang diduga kuat merupakan hasil transaksi penjualan obat haram tersebut. Tiga unit telepon genggam berbagai merek yang disinyalir menjadi alat komunikasi dan transaksi dalam jaringan ini turut diamankan sebagai barang bukti pendukung.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus ini bermula dari informasi akurat yang diterima pihaknya dari masyarakat yang resah dengan aktivitas peredaran narkoba di lingkungan mereka.
"Informasi dari masyarakat ini sangat berharga. Setelah melakukan pendalaman dan serangkaian penyelidikan, tim Satresnarkoba berhasil mengidentifikasi dan mengamankan para tersangka di kediaman mereka," ujar AKBP Condro.
Lebih lanjut, AKBP Condro menjelaskan bahwa saat penggeledahan di rumah para tersangka, petugas tidak hanya menemukan ribuan butir pil koplo, tetapi juga mendapati catatan transaksi yang mengindikasikan skala peredaran yang cukup luas.
"Barang bukti yang kita amankan ini menunjukkan bahwa para tersangka ini tidak hanya mengedarkan dalam skala kecil, namun sudah membentuk jaringan yang cukup terstruktur," imbuhnya.
Hasil pemeriksaan awal terhadap keempat tersangka mengungkap bahwa mereka mendapatkan pasokan pil koplo dari wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat, tepatnya dari kawasan Tanjung Priok dan Kebon Jeruk.
Para tersangka mengaku telah menjalankan bisnis haram ini dalam kurun waktu yang bervariasi, antara empat hingga enam bulan terakhir. Motif ekonomi menjadi alasan utama para pelaku terjun dalam bisnis ilegal ini.
"Mereka mengaku keuntungan dari penjualan obat keras ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari," ujarnya.
Kapolres kembali menegaskan bahaya penyalahgunaan obat keras jenis hexymer dan tramadol yang seharusnya hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.
"Obat-obatan ini memiliki efek samping yang sangat berbahaya, terutama memicu agresivitas penggunanya. Dalam kondisi terpengaruh, mereka sangat rentan melakukan tindakan kriminal seperti premanisme dan tindak kekerasan lainnya," tegas AKBP Condro.
Lebih jauh, Kapolres menyoroti dampak negatif peredaran pil koplo ini terhadap generasi muda, terutama pelajar.
"Kami sangat prihatin karena informasi yang kami terima juga menyebutkan bahwa obat-obatan ini telah merambah kalangan pelajar. Ini tentu sangat mengkhawatirkan karena dapat memicu kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan merusak masa depan mereka," ungkapnya dengan nada prihatin.
Menyikapi situasi yang memprihatinkan ini, AKBP Condro Sasongko menyampaikan imbauan khusus kepada para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak mereka, terutama pergaulan dan barang-barang yang mereka miliki.
"Peran orang tua sangat krusial dalam mencegah anak-anak terjerumus dalam lingkaran narkoba. Komunikasi yang baik dan perhatian yang lebih harus ditingkatkan," pesannya. (Eks)