International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup atau Piala Dunia Federasi Internasional Panjat Tebing 2025 seri ketiga di Bali menjadi ajang debut pertama bagi Kadek Adi Asih di kancah elite dunia.
- Persita Tangerang Keok Lagi, Dihajar PSBS Biak
- Persita Tangerang Keok Lawan Persis Solo
- Persita Tangerang Menang Epic Comeback, Lumat Arema FC
Baca Juga
Pasalnya, Kadek Adi Asih memperkuat tim Indonesia bersama 30 atlet lainnya yakni 10 atlet speed putra, sembilan atlet speed putri, dan masing-masing enam atlet lead putra dan putri.
Istimewanya, atlet kelahiran November 2006 itu tidak menyangka kejuaraan dunia pertama yang ia ikuti akan mencatatkan sejarah bagi dirinya dan negara.
Dalam rekam jejak yang termuat dalam laman resmi IFSC, ajang yang diadakan di pinggir Pantai Nusa Dua itu juga yang pertama kalinya diikuti oleh Kadek Adi Asih untuk level elite.
Di atas podium, Kadek Adi Asih pun bersanding dengan para atlet kaliber dunia yang sudah lebih dulu terjun di kancah profesional dan mencicipi juara dunia panjat tebing disiplin speed putri.
Sebut saja juara dunia sekaligus pemegang rekor dunia speed putri 6,06 detik asal Polandia Miroslaw Aleksandra dan atlet asal China Zhou Yafei.
"Saya tidak menyangka bisa sampai di titik ini, masuk final dan dapat medali," kata Kadek Adi Asih.
Tangis haru Kadek Adi Asih pun menyeruak tepat menjelang sore di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (3/5).
Tangan kirinya beberapa kali mengusap air mata yang mengalir di pipinya dan tangan kanannya memegang erat tali yang menarik dirinya perlahan turun dari ketinggian sekitar 15 meter dari puncak papan panjat tebing.
Gadis belia yang belum genap berusia 19 tahun itu berhasil menorehkan prestasi dengan meraih medali perunggu pada seri ketiga Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di tanah kelahirannya, Pulau Dewata.
Berlaga pada partai final perebutan juara ketiga disiplin speed putri, Kadek Adi Asih berhasil mencatatkan waktu 7,27 detik.
Hebatnya, Kadek Adi Asih mengalahkan peringkat dua dunia, Jeong Jimin asal Korea Selatan yang terpeleset sehingga menyisakan jarak dengan catatan waktu 9,00 detik.
Kadek Adi Asih menjadi wakil Indonesia satu-satunya untuk nomor speed putri spesialisasi yang meraih medali.
Sedangkan untuk sektor speed putra, seniornya Kiromal Katibin juga meraih medali perunggu. (ant)