Berjarak 1 Kilometer Dari Pemukiman, PLTU Dapat Membunuh Warga

Penolakan pembangunan Pembangkit LIstrik Tenaga Uap (PLTU) yang saat ini direncanakan pemerintah Provinsi Bengkulu, mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak terutama warga Teluk Sepang Kota Bengkulu karena melihat dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dari PLTU yaitu udara yang dikeluarkan oleh uap yang berasal dari batu bara.

Dikatakan Direktur Wahana Lingkungan (Walhi) Benny Ardiansyah, pemerintah disini selaku Gebernur Bengkulu Ridwan Mukti, seharusnya melakukan pengkajian lebih jauh terlebih dahulu terhadap untung dan rugi dari pembangunan PLTU di Bengkulu ini. Menurutnya, selain dari pembangunan PLTU masih banyak solusi lain untuk mengatasi kekurangan listrik di Provinsi Bengkulu. Karenaberdasarkan kajian di Provinsi Bengkulu ini terdapat 6 lokasi panas bumi yang dapat dipanen, yang mana panen panas bumi tertsebut ada di 3 wilayah yaitu, Kabupaten Bengkulu Utara, Rejang Lebong dan Lebong dengan menghasilkan listrik sekitar 300 Megawatt. Maka Provinsi Bengkulu cukup dengan melakukan penggunaan panas bumi sebagai sumber listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik.

"Saat ini pertanyaannya kenapa harus PLTU?, karena banyak sekali potensi di Bengkulu ini yang menghasilkan panas bumi untuk dapat menghasilkan listrik," tegas Benny.

Diungkapkannya, selain masih banyak sumber daya alam lain dan terbarukan untuk digunakan sebagai pembangkit listrik. Pembangunan PLTU yang akan dioperasikan oleh PT Tenaga Listrik Bengkulu, dengan berdaya 2 kali 100 Megawatt hanya berjarak 1 kilometer dari pemukiman warga.Sehingga teknologi PLTU akan menjadi sangat mengkhawatirkan untuk masyarakat, karenaPLTU mengotori udara dengan polutan beracun termasuk merkuri, timbal, arsenik, cadmium, dan partikel halus beracun yang nantinya dapat menyusup masuk ke dalam paru-paru masyarakat.

"PLTU mengeluarkan polusi yang dapat membunuh dan meracuni warga, yang disebabkan gangguan kesehatan dan kerugian yang luas untuk pertanian, perikanan serta lingkungan dan perekonomian warga Bengkulu kedepannya," tutupnya.[Y21]


Penolakan pembangunan Pembangkit LIstrik Tenaga Uap (PLTU) yang saat ini direncanakan pemerintah Provinsi Bengkulu, mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak terutama warga Teluk Sepang Kota Bengkulu karena melihat dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dari PLTU yaitu udara yang dikeluarkan oleh uap yang berasal dari batu bara.

Dikatakan Direktur Wahana Lingkungan (Walhi) Benny Ardiansyah, pemerintah disini selaku Gebernur Bengkulu Ridwan Mukti, seharusnya melakukan pengkajian lebih jauh terlebih dahulu terhadap untung dan rugi dari pembangunan PLTU di Bengkulu ini. Menurutnya, selain dari pembangunan PLTU masih banyak solusi lain untuk mengatasi kekurangan listrik di Provinsi Bengkulu. Karenaberdasarkan kajian di Provinsi Bengkulu ini terdapat 6 lokasi panas bumi yang dapat dipanen, yang mana panen panas bumi tertsebut ada di 3 wilayah yaitu, Kabupaten Bengkulu Utara, Rejang Lebong dan Lebong dengan menghasilkan listrik sekitar 300 Megawatt. Maka Provinsi Bengkulu cukup dengan melakukan penggunaan panas bumi sebagai sumber listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik.

"Saat ini pertanyaannya kenapa harus PLTU?, karena banyak sekali potensi di Bengkulu ini yang menghasilkan panas bumi untuk dapat menghasilkan listrik," tegas Benny.

Diungkapkannya, selain masih banyak sumber daya alam lain dan terbarukan untuk digunakan sebagai pembangkit listrik. Pembangunan PLTU yang akan dioperasikan oleh PT Tenaga Listrik Bengkulu, dengan berdaya 2 kali 100 Megawatt hanya berjarak 1 kilometer dari pemukiman warga.Sehingga teknologi PLTU akan menjadi sangat mengkhawatirkan untuk masyarakat, karenaPLTU mengotori udara dengan polutan beracun termasuk merkuri, timbal, arsenik, cadmium, dan partikel halus beracun yang nantinya dapat menyusup masuk ke dalam paru-paru masyarakat.

"PLTU mengeluarkan polusi yang dapat membunuh dan meracuni warga, yang disebabkan gangguan kesehatan dan kerugian yang luas untuk pertanian, perikanan serta lingkungan dan perekonomian warga Bengkulu kedepannya," tutupnya.[Y21]