Saat Lebaran, Duit Mengalir dari Jakarta ke Daerah Diprediksi Tembus Rp 42 Triliun

Pemudik di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur/Ist
Pemudik di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur/Ist

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memprediksi ada Rp 28-42 triliun uang yang akan mengalir dari Jakarta ke daerah. Perputaran uang ini merupakan imbas adanya perayaan dan libur Idulfitri 1443 H.


Aliran uang tersebut merupakan momentum untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi karena menjadi puncak perputaran uang terbesar di Indonesia dan merata.

“Kita perkirakan akan terjadi perputaran uang di kisaran Rp28-Rp42 triliun  selama libur Idulfitri ini. Dengan asumsi jika jumlah yang mudik sekitar 85 juta orang dan  rata-rata per keluarga 3 orang maka jumlah yang mudik lebih kurang 28 juta keluarga,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang dalam keterangannya, Minggu (1/5).

Jika rata-rata per keluarga membawa minimal Rp1 juta saja, kata Sarman, maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp28 triliun. Namun, jika membawa rata-rata membawa Rp1,5 juta/keluarga maka potensi perputaran di kisaran Rp42 triliun.

Perhitungan ini, tegasnya, menggunakan angka yang moderat dan minimal mengingat sebagian besar keuangan masyarakat masih belum pulih dan belum semua mendapatkan THR.

“Namun semangat pulang kampung akibat dua tahun tidak bersilaturahmi menjadi dorongan hati yang tidak dapat terbendung. Uang yang mengalir ke daerah mudik tersebut sekitar 25 % dari uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia untuk kebutuhan selama Idulfitri sebesar Rp175,2 triliun yang meningkat 13,42 persen dari periode yang sama tahun 2021,” kata Sarman.

Sarman menyebutkan, uang itu sekitar 58% persen  mengalir paling banyak di Pulau Jawa antara lain ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jabodetabek dan Banten. Kemudian ke Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Bali, NTB, Maluku/Papua.

“Perputaran uang yang sangat besar ini akan menggenjot tumbuhnya konsumsi rumah tangga yang sangat tajam dan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2022 yang ditargetkan sebesar 7%,” kata Sarman.

Jika hal ini tercapai, lanjutnya, akan dapat memberikan kontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 sebesar 5 s/d 5,5%.

 "Kita belum bebas dari Covid-19, disiplin prokes sangat diharapkan agar pasca liburan Idulfitri tidak terjadi lonjakan kasus yang akhirnya akan menghambat proses pemulihan ekonomi kita,” demikian Sarman dilansir Kantor Berita RMOLJakarta.