Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan agar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diundur.
- Jamiluddin Ritonga: Masyarakat Sudah Tidak Peduli Siapa yang Diendorse Jokowi jadi Capres
- Hensat: Jelang Akhir Jabatannya, Presiden Jokowi Kehilangan Zona Nyaman
- Peralihan Sertifikasi Halal ke BPJPH Kemenag Dapat Dukungan
Baca Juga
Usulan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2).
"Saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun," ujar Cak Imin.
Cak Imin mengurai alasan kenapa pihaknya mengusulkan agar Pemilu 2024 diundur satu hingga dua tahun.
Menurutnya, waktu penundaan Pemilu satu atau dua tahun itu sedianya dijadikan momentum perbaikan ekonomi hingga potensi freeze (pembekuan) untuk mengganti stagnansi masa pandemi.
Sebab, sambungnya, Pemilu biasanya terjadi beberapa kondisi, antara lain para pelaku ekonomi melakukan pembekuan, atau wait and see and stop agresifitas ekonomi saat Pemilu. Lalu, transisi kekuasaan dan pemerintahan itu biasanya mengakibatkan situasi ekonomi tidak menentu.
"Sehingga mengganggu suasana momentum yang sangat bagus apalagi pasca G20 ini," tuturnya.
Selain itu, masih kata Wakil Ketua MPR RI fraksi PKB ini, Pemilu juga dikawatirkan ada eksploitasi ancaman konflik. Meskipun, ia sangat berharap ancaman konflik itu tidak terjadi.
"Oleh karena itu dari seluruh masukan itu saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun. Moga-moga usulan saya nanti, saya sampaikan ke teman-teman pimpinan-pimpinan partai, saya usulkan ke Pak Presiden," tuturnya.
Adapun, lanjut Cak Imin, mengenai kemungkinan Pemilu 2024 bisa diundur atau tidak, itu tergantung keputusan partai-partai politik di parlemen.
"Bagaimana apakah bisa betul? Ya nanti kita lihat saja, apakah mungkin bisa diundur atau tidak. Usulan saja, nanti kan tergantung partai-partai. Diundur saja, tidak ada yang diubah," pungkasnya.