Mantap! Pembuat gula aren di Kabupaten Lebak, Banten sejak satu bulan terakhir kewalahan melayani permintaan konsumen yang melonjak, kondisi tersebut tentunya mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan.
- Janji IPO Berujung Tipu Daya, Tabratas Tharom Rugikan Maicih hingga Miliaran
- Warga Galau Pajak Kendaraan Bermotor Naik, Bapenda Banten Tegas Tak Ada Kenaikan PKB dan BBNKB
- Menutup 2024, Kinerja Bank Banten Positif Cetak Laba Rp 26 Miliar
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Memed (50) seorang penampung gula aren di Rangkasbitung, Lebak, Minggu (8/9/2024).
"Kami sekarang bisa menjual sekitar 400 toros (satu toros berisi 50 cetakan batok kelapa) per pekan dengan harga Rp300 ribu per toros, sehingga bisa menghasilkan omzet Rp120 juta," kata Memed.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab gula aren asal produksi Cimenga dari Kecamatan Malingping dan Cijaku masuk kategori terbaik dan banyak diburu konsumen.
Apalagi, proses pembuatan gula aren di tempat tersebut alami dan organik sehingga memiliki nilai jual di pasaran.
Tak hanya itu, rasanya sangat manis dan beraroma serta bertahan hingga satu bulan sehingga cocok buat penderita diabetes melitus.
"Saat ini banyak permintaan mulai pedagang eceran, pedagang makanan tradisional hingga konsumen," jelas Memed.
"Meski begitu masih terlayani dengan baik karena menampung produksi dari perajin itu," sambungnya.
Sementara itu, Nurhadi (50) anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) gula aren di Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak mengatakan, selama ini permintaan pasar cukup meningkat.
"Hal itu dipastikan dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat mulai pelaku usaha, petani, buruh sadap nira, sopir hingga pekerja lainnya," jelas Nurhadi.
Menurut Nurhadi, saat ini di wilayahnya yang sebagian besar perajin gula aren Cimenga mampu memproduksi sekitar 150 toros per hari.
Nurhadi menyebutkan, bahwa produksi gula aren itu, kebanyakan ditampung pengepul dan dipasok ke berbagai daerah di Banten, DKI Jakarta hingga Jawa Barat.
"Kami senang dengan permintaan pasar yang cenderung meningkat," ungkapnya.
Menurut Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa, selama ini produksi gula aren menjadi andalan pendapatan ekonomi masyarakat karena terdapat perkebunan pohon aren.
Kebanyakan perajin gula aren itu berada di Kecamatan Cijaku, Malingping , Cigemblong, Muncang, Cibeber, Cilograng, Lebak Gedong, Cihara, Panggarangan, termasuk warga Badui di Kecamatan Leuwidamar.
"Kami terus minta perajin meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan pasar," ujar Imam Suangsa. (ant)