Perihatin! Ribuan Jiwa di Banten Terjangkit Kanker, Usia Tak Lagi Jadi Penghalang

Kepala Dinas Kesehatan Banten, Ati Pramudji Hastuti (RMOL Banten)
Kepala Dinas Kesehatan Banten, Ati Pramudji Hastuti (RMOL Banten)

Kabar mengkhawatirkan datang dari sektor kesehatan Provinsi Banten. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengumumkan lonjakan signifikan kasus kanker yang terdeteksi dalam kurun waktu kurang dari dua tahun terakhir.


Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti, mengungkapkan data yang memantik kewaspadaan, menunjukkan bahwa penyakit mematikan ini kian mengancam tanpa pandang bulu.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes Banten, sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 1.659 kasus kanker. Ironisnya, belum genap lima bulan berjalan di tahun 2025, hingga akhir April lalu, jumlah kasus baru telah mencapai 472. 

"Jika ditotal, lebih dari 2.000 warga Banten tercatat berjuang melawan kanker dalam periode waktu yang relatif singkat ini," kata Ati dengan nada prihatin.

Lebih jauh, Ati merinci empat jenis kanker yang mendominasi kasus di Banten. 

"Kanker payudara masih menjadi momok utama, menempati urutan pertama dalam daftar kasus terbanyak. Menyusul di belakangnya adalah kanker serviks, kemudian kanker paru-paru, dan kanker kolorektal," paparnya.

Namun, fakta yang lebih mengejutkan dan memerlukan perhatian serius adalah perubahan demografi pasien kanker. Ati mengungkapkan bahwa kini, ancaman kanker tidak lagi terbatas pada kelompok usia tertentu. 

"Kami mendapati kasus kanker pada berbagai rentang usia, termasuk anak-anak dan balita. Ini adalah perkembangan yang mengkhawatirkan dan menggarisbawahi urgensi upaya pencegahan sejak usia dini," tegasnya.

Menyikapi situasi yang kian genting ini, Dinkes Banten menyatakan telah mengambil langkah-langkah strategis dan komprehensif dalam memerangi kanker. Pendekatan yang diterapkan mencakup penanganan dari hulu hingga hilir. 

"Fokus utama kami adalah meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi intensif mengenai pentingnya perilaku hidup sehat. Kami percaya bahwa pemahaman yang baik akan risiko dan cara pencegahan adalah kunci utama," jelas Ati.

Selain upaya promotif, Dinkes Banten juga menggencarkan langkah preventif melalui program vaksinasi. 

"Ada beberapa jenis kanker yang dapat dicegah melalui imunisasi. Kami terus mendorong partisipasi masyarakat dalam program ini," imbuhnya.

Tidak berhenti di situ, Dinkes juga berupaya memperkuat deteksi dini sebagai langkah sekunder dalam penanganan kanker. 

"Kami memfokuskan upaya deteksi dini pada jenis kanker yang paling banyak ditemukan, yaitu kanker paru-paru dan payudara. Semakin awal terdeteksi, semakin besar pula peluang kesembuhan pasien," pungkas Ati.