KPU Lampung akan memasifkan penggunaan media sosial untuk mengedukasi pemilih pemula. Pasalnya pemilih pemula pada Pemilu 2024 mencapai 50 persen.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
Anggota KPU Lampung, Antonius Cahyalana mengatakan, kelompok muda lebih melek teknologi informasi dengan gawainya. Sehingga KPU melakukan sosialisasi dengan memanfaatkan media sosial seperti Tiktok, Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, dan lainnya.
“Kita juga meminta KPU kabupaten kota untuk membuat minimal empat media sosial untuk mengedukasi, menyebarkan informasi, dan pendidikan pemilih,” kata Antonius, Minggu (6/4).
Tak hanya itu, KPU Lampung juga bekerjasama dengan influencer dengan jumlah pengikut ribuan. Sehingga diharapkan edukasi pemilih dapat tersebar secara efektif dan efisien dengan bantuan influencer tersebut.
“Influencer ini kita jadikan agen demokrasi, sehingga para pengikutnya bisa teredukasi pemilih,” ujarnya.
Lebih lanjut, Antonius mengaku jika Pemilu 2024 sangat komplek mulai dari jumlah pemilu yang baik, hingga logistik untuk menjangkau daerah terpencil. Untuk itu perlu kerjasama semua pihak untuk membantu menyukseskan pemilu 2024.
“Kerjasama yang dilakukan dengan sekolah-sekolah agar memberikan materi kepemiluan dimasukkan ke PPKN. Di kampus juga dilakukan sosialisasi. Lembaga lain seperti kepolisian, capil, babinkantibnas, kemenag dengan penyuluh agama, kejaksaan digandeng untuk menyukseskan Pemilu 2024,” tandasnya.