Iduladha merupakan momentum untuk introspeksi diri menjadi insan takwa dan lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Bahkan Iduladha tahun ini juga sebagai momentum pererat toleransi antarumat, meskipun ada perbedaan penetapan.
- Coblos Ulang Pilkada Kabupaten Serang, Ratu Zakiyah Deklarasi Kemenangan: Real Count 76 Persen
- BPKD Kota Tangerang Rekonsiliasi Laporan Kepemilikan Aset Daerah
- Suara Lantang Gubernur Banten Andra Soni Ingatkan Kepala Daerah, Sebut Ini
Baca Juga
Demikian disampaikan Ketua MUI Lampung, Prof M. Mukri, saat menjadi khatib dalam shalat Id di Lapangan Saburai, Enggal, Kota Bandar Lampung, Kamis (29/6). Bertindak sebagai Imam shalat Id, H. Hasbuna. Tampak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di antara ribuan jemaah yang mengikuti shalat dan tausiyah itu.
"Hari Raya Iduladha atau hari kurban ini merupakan ibadah. Sebab secara etimologi kurban berasal dari bahasa Arab artinya dekat," kata Mukri, dikutip Kantor Berita RMOLLampung, Kamis (29/6).
"Meskipun ada perbedaan, jadikan Iduladha sebagai momentum untuk pererat toleransi dengan adanya perbedaan dan diharapkan tetap hidup rukun. Apalagi sekarang dekat tahun politik, tetap rukun dan damai meskipun berbeda pilihan," imbuhnya.
Dia menambahkan, momentum Iduladha juga dijadikan upaya lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dengan karakter asli yang melekat pada diri manusia secara umum yaitu sifat ketuhanan, sifat syaiton, sifat kehewanan, dan sifat kebuasan.
"Melalui momentum Iduladha, mari kita hindari permusuhan,seperti mudah marah marah. Kedepankan toleransi sebagai nilai luhur Islam yang rahmatan lil alamin di tengah-tengah perbedaan pandangan, paham, dan lain sebagainya," ujarnya.