Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Turun, Kode Penguasa Lagi Cemas?

Rocky Gerung/Net
Rocky Gerung/Net

Aksi besar-besaran mahasiswa padahal baru sekedar rencana hingga hari ini. Aksi itu baru akan dilaksanakan pada Senin (11/4).


Namun sudah muncul Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto, yang menenangkan riak-riak kecil dalam aksi unjuk rasa mahasiswa di DKI Jakarta pada Jumat (8/4).

Setelah sekian lama menghilang, kemunculan Wiranto ke muka umum menggelitik berbagai pihak. Di antaranya ada aktivis politik Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai, langkah rezim menghadirkan Wiranto untuk bertemu para mahasiswa yang tergabung dalam BEM Nusantara tersebut menggambarkan psikologi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

"Kalau Pak Wiranto turun tangan itu artinya ada kecemasan luar biasa. Dipanggil lagi, jagoannya akhirnya datang," ujar mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) ini dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (9/4).

Rocky secara pribadi mengakui jam terbang Wiranto yang pernah menjabat sebagai Panglima ABRI. Namun, dia melihat di era sekarang ini mahasiswa telah berbeda dengan era sebelum atau bahkan pada saat reformasi.

"Kita tahu lah apa reputasinya Pak Wiranto dari zaman awal itu, yang dianggap sebagai orang yang paham untuk membuat counter issue. Kan Pak Wiranto punya keahlian itu. Termasuk dulu, tiba-tiba ada PAM Swakarsa berhadapan dengan mahasiswa tahun 98," jelasnya.

Kendati demikian, Rocky meyakini gerakan mahasiswa sekarang ini bakal tetap berjalan, meski Wiranto sudah menemui BEM Nusantara kemarin. Sehingga, menurutnya, aksi besar-besaran mahasiswa pada awal pekan depan bakal tetap berlangsung sesuai rencana.

"Mahasiswa itu kumpulan otak, bukan kumpulan dengkul. Jadi kita mesti paham kalau ada mahasiswa yang terbujuk pada kekuasaan artinya dia tidak punya otak. Kan enggak mungkin otak mahasiswa itu dibujuk oleh kekuasaan," demikian Rocky seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.