Jamiluddin Ritonga: Semua Koalisi Pilpres Tahap Kritis

Sandiaga menghadiri acara 'Halal Bihalal dan Silaturahmi PW Ikapete DKI Jaya dan di Ponpes Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Minggu (30/4)/Net
Sandiaga menghadiri acara 'Halal Bihalal dan Silaturahmi PW Ikapete DKI Jaya dan di Ponpes Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Minggu (30/4)/Net

Secara politis tentu wajar bila semua koalisi menyatakan tetap solid. Sebab, kalau koalisi menyatakan sudah tidak solid, maka koalisi itu tinggal menunggu kehancuran.


Demikian disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (30/4).

Menurut Jamiluddin, setelah dengan PPP mengusung Ganjar Pranowo, maka PPP tidak lama lagi akan meninggalkan KIB. PPP akan berkoalisi dengan PDIP. Apalagi seluruh ketua umum partai anggota KIB, elektabilitasnya masih rendah.

"Hal itu tentunya akan menggoyahkan KIB. Golkar dan PAN meskipun PT nya masih terpenuhi, namun hingga sekarang belum punya bakal capres yang layak diusung," jelas Sandiaga Uno.

Dalam pandangan KIB, tambah Jamiluddin, KIB tidak memiliki nilai jual yang tinggi dalam Pilpres 2024. KIB bila bertahan hanya akan menjadi pecundang.

"KKIR juga berpeluang goyah bila tidak cepat mendeklarasikan pasangan capres dan cawapresnya. Muhaimin Iskandar berpeluang tergoda pindah koalisi bila Prabòwo terus tidak memberi kepastian posisinya sebagai cawapres.