Pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak akan mengubah peta kaolisi pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang. Alasannya, baik Puan maupun AHY sudah menegaskan saling menghormati pilihan dan posisi masing-masing.
- Coblos Ulang Pilkada Kabupaten Serang, Ratu Zakiyah Deklarasi Kemenangan: Real Count 76 Persen
- BPKD Kota Tangerang Rekonsiliasi Laporan Kepemilikan Aset Daerah
- Suara Lantang Gubernur Banten Andra Soni Ingatkan Kepala Daerah, Sebut Ini
Baca Juga
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga melihat, AHY bahkan menegaskan Demokrat tetap bersama Koalisi Perubahan dengan mengusung Anies Baswedan. Sementara PDIP sudah mengusung Ganjar Pranowo.
"Karena itu, peluang Demokrat dan PDIP berkoalisi tampaknya sangat kecil. Hal itu juga berlaku pada kemungkinan AHY menjadi cawapresnya Ganjar,"demikian kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/6).
Meski demikian, prediksi Jamiluddin, peluang koalisi bisa saja terjadi bila Pilpres berlangsung dua putaran. Kalau terjadi dan Anies misalnya kalah, ada kemungkinan Demokrat merapat.
Bisa saja,cbila Ganjar yang diusung PDIP kalah pada putaran pertama. PDIP bisa saja merapat ke Partai Koalisi.
Pendapat Jamiluddin, pertemuan yang diinisiator PDIP itu tentu mencerminkan AHY sebagai sosok yang diperhitungkan di kancah nasional. PDIP tentu mengundang AHY bertemu karena dinilai punya kapasitas.
"AHY dinilai sosok yang berpengaruh di tanah air," pungkasnya.