Kunjungan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, ke kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memunculkan sebuah kesepakatan terkait Pemilu 2024.
- Coblos Ulang Pilkada Kabupaten Serang, Ratu Zakiyah Deklarasi Kemenangan: Real Count 76 Persen
- BPKD Kota Tangerang Rekonsiliasi Laporan Kepemilikan Aset Daerah
- Suara Lantang Gubernur Banten Andra Soni Ingatkan Kepala Daerah, Sebut Ini
Baca Juga
Disampaikan Airlangga Hartarto, Golkar bersama Demokrat sepakat bahwa konsep Pemilu bukan The winner take it all atau pemenang mengambil segalanya.
"Ke depan, Partai Golkar dan Demokrat sepakat bahwa Pemilu itu bukan the winner take it all, tapi kami ingin Indonesia Raya," kata Airlangga usai pertemuan di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam (29/4).
Ditegaskan Airlangga, Golkar dan Demokrat sepakat bahwa sebelum dan setelah pemilu, tetap bersama untuk membangun negeri.
Menurut Airlangga, konsep the winner take it all merupakan budaya kebaratan yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Budaya ini tidak sesuai dengan Pancasila.
"Kita bukan seperti di Amerika, demokrasi yang ke barat-baratan itu demokrasi yang the winner take it all, sedangkan kita demokrasi Pancasila. Jadi siapapun yang menang, mari kita bersama-sama membangun negeri," paparnya.
Lebih lanjut Airlangga ingin terwujudnya pesta politik yang bahagia di Indonesia, dengan tidak saling memecah-belah satu sama lain.
"Karena yang paling kita khawatirkan kalau bangsa ini terbelah dengan politik identitas. Kalau di ekonomi ada istilah namanya scare, ada luka yang mendalam. Demikian juga politik, ada luka yang mendalam dan tidak dalam waktu dekat sembuh, nah ini yang ingin kita tinggalkan," demikian Airlangga.