Pembentukkan empat fakultas di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) di Universitas Pertahanan menjadi solusi mengantisipasi persoalan siber yang terus mengancam sistem pertahanan di Indonesia.
- TPS Tutup Pukul 1 Siang, Jangan Lupa Bawa Formulir C6
- Rekapitulasi Verifikasi Faktual Balon DPD RI
- Ketua DPRD Surabaya Dilaporkan Diduga Lakukan Pelanggaran Pilkada
Baca Juga
Penegasan itu disampaikan Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, saat debat Capres tema pertahanan, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
"Soal artificial intelligence (AI), siber, teknologi tinggi, yang terpenting adalah sumber daya manusianya, awaknya. Begitu menjadi menteri, saya membentuk 4 fakultas baru, kita siapkan putra-putri terbaik untuk menguasai teknologi, menguasai science, artificial intelligence, dan siber," katanya.
Menurut dia, hal prioritas yang harus dipersiapkan adalah manusianya, bukan barangnya.
Itu sebabnya dia lebih mementingkan proses pembentukan SDM terlebih dulu, baru membeli peralatan.
"Bukan barang yang kita beli, kita harus kuasai sistem yang harus kita pegang, menurut saya itu inti dari masalah, tidak hanya bicara-bicara yang baik saja," katanya.
- Larangan Mantan Koruptor Nyaleg Langkah Terobosan
- Perbaikan Data Verifikasi Selesai Diinput ke Sipol, Partai Prima Optmimis Lolos
- Ini Strategi KPU Jika Pemilu 2024 Dilaksanakan Di Masa Pandemi