Tindakan pasukan Rusia menyerang jaringan energi Ukraina yang menyebabkan jutaan penduduk kehilangan aliran listrik membuat marah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
- Minyak Goreng MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Ini 3 Produsennya
- Jelang Pelantikan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, Pj Gubernur Banten Mendadak Mutasi Kepala OPD
- BMKG Warning Warga Banten, Peringatan Cuaca Buruk di Lima Daerah
Baca Juga
Dalam pernyataannya pada Kamis malam (3/11), Zelensky menyebut apa serangan rudal dan drone Rusia terhadap fasilitas listrik Ukraina sebagai tindakan "terorisme energi".
Ia juga menggambarkan penargetan infrastruktur energi sebagai tanda kelemahan Moskow.
"Fakta bahwa Rusia menggunakan terorisme energi menunjukkan kelemahan musuh kita," katanya, seperti dikutip dari AP, Sabtu (5/11).
"Mereka tidak bisa mengalahkan Ukraina di medan perang, jadi mereka mencoba menghancurkan rakyat kita dengan cara ini," ujarnya.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko dalm keterangannya mengatakan sebanyak 450.000 apartemen di ibukota tidak memiliki listrik pada hari Jumat.
"Saya menghimbau kepada seluruh warga ibu kota: hemat listrik semaksimal mungkin, karena situasi tetap sulit!" tulis walikota di Telegram.
Operator jaringan milik negara Ukrenergo juga melaporkan pada hari Jumat bahwa pihaknya akan melakukan pemadaman darurat di seluruh Kyiv.