Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat di daerah itu agar meningkatkan kewaspadaan cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana alam.
- Festival Maha Kumbh India, Ritual Mandi Suci yang Tewaskan 15 Orang
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Pratama Rizky di Lebak, Banten, Minggu (24/11/2024).
"Kami menyampaikan peringatan kewaspadaan itu guna mengurangi risiko kebencanaan alam," kata Febby Pratama Rizky.
Menurut Febby Pratama, peringatan kewaspadaan bencana alam tersebut sehubungan cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat.
Febby Pratama menuturkan, bahwa cuaca ekstrem cukup berpotensi menimbulkan bencana alam, seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, angin kencang, pohon tumbang hingga tinggi gelombang.
"Mengingat topografi alam Kabupaten Lebak terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai, dan pesisir pantai," jelas Febby Pratama,
Oleh karena itu, kata Febby Pratama, pihaknya minta masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana alam, agar segera mengungsi ke lokasi yang aman bila terjadi cuaca ekstrem guna mencegah korban jiwa.
"Kami minta sukarelawan kecamatan agar memantau pergerakan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam," kata Febby Pratama,
"Jika cuaca buruk, segera mengungsi ke daerah yang lebih aman," sambungnya.
Febby Pratama mengungkapkan, pihaknya bersama sukarelawan inti kini siaga penuh menghadapi cuaca ekstrem dengan melakukan penjagaan di Pos Utama BPBD Lebak.
Mereka bersama relawan inti saling bergantian selama 24 jam untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami bergerak cepat jika menerima laporan adanya bencana alam, untuk melakukan evakuasi agar tidak ada korban jiwa," ungkapnya.
Febby Pratama menyebutkan, pihaknya menjamin kondisi peralatan evakuasi mulai roda dua, roda empat, gergaji mesin,tenda, tambang, dan perahu karet, dapat dioperasikan dengan baik untuk menyelamatkan korban yang terdampak bencana alam.
Selain itu, kata Febby Pratama, logistik berupa bahan pangan relatif cukup untuk enam bulan ke depan, seperti beras, lauk pauk, makanan camilan, susu, mie instan, minuman kemasan, dan obat-obatan.
Sementara itu, BPBD Lebak telah membangun koordinasi dengan melibatkan TNI, Polri, Basarnas, Dinas PUPR Banten, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, relawan, dan lainnya untuk penanganan pasca-bencana alam.
"Kami siap berkoordinasi dan dapat mendistribusikan logistik untuk membantu pelayanan dasar, agar warga korban bencana alam jika tinggal di pengungsian terpenuhi pelayanan dasar itu, agar tidak ada korban jiwa maupun kelaparan," ujarnya. (ant)