RMOLBengkulu.Tanpa ada langkah tindak lanjut, baik dari para menteri yang dimarahi atau Presiden Joko Widodo sebagai yang memarahi, maka video Jokowi marah-marah yang diunggah pada 28 Juni lalu tidak akan berarti apa-apa.
- Gunung Anak Krakatau Meletus 56 Kali Hari Ini, Status "Waspada" Sudah Sejak 2012
- Ribuan Guru Menanti TPG Triwulan II Cair
- Tolak RUU Kesehatan, 5 Organisasi Kesehatan Bengkulu Gelar Aksi Damai
Baca Juga
RMOLBengkulu. Tanpa ada langkah tindak lanjut, baik dari para menteri yang dimarahi atau Presiden Joko Widodo sebagai yang memarahi, maka video Jokowi marah-marah yang diunggah pada 28 Juni lalu tidak akan berarti apa-apa.
Demikian Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay saat menjadi narasumber dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk "Kemarahan Presiden Berujung Reshuffle Kabinet" di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/7).
"Kalau presiden tidak ambil tindakan apa-apa dari video itu, berarti enggak ada maknanya dipublikasikan ke masyarakat. Untuk apa?" ujar Saleh Daulay dilaporkan Kantor Berita Politik RMOL.
Anggota Komisi IX DPR RI ini menyatakan, publik sebenarnya menanti langkah apa yang terjadi di pemerintah pasca video itu diupload.
Apalagi, Jokowi mengurai gamblang rencana akan melakukan reshuffle dalam video itu.
"Apa di balik rilis video itu, kalau bukan ada maksud yang macam-macam? Jadi kalau misalnya santai saja dan nggak ada perubahan apa-apa, berarti tidak ada maknanya video itu," demikian Saleh Daulay.
Dalam acara itu, selain Saleh Daulay, turut hadir menjadi narasumber dalam diskusi tersebut politisi Golkar yang juga anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Misbakhun, dan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. [tmc]
- DKI Larang 35 Masjid Potong Hewan Kurban
- Tarif RT-PCR Rp 525.000 Segera Diberlakukan Di Bengkulu
- Demo Peringatan Setahun Penembakan Pimpinan Media: Presiden Diminta Perintahkan Kapolri Berhentikan Kapolda Bengkulu