Demo Peringatan Setahun Penembakan Pimpinan Media: Presiden Diminta Perintahkan Kapolri Berhentikan Kapolda Bengkulu

Tepat pada tanggal 3 Januari 2023, satu tahun sudah berlalu insiden penembakan salah satu pimpinan media online Bengkulu yaitu, pimpinan Republik Merdeka Online (RMOL) Bengkulu Rahiman Dani yang juga sebagai ketua Forum Komunikasi Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhamadiah IMM) Bengkulu tak kunjung terungkap oleh Polda Bengkulu. 


Memperingati insiden berdarah itu, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi IMM Provinsi Bengkulu Sabtu siang (3/1) menggelar aksi di depan Polda Bengkulu. 

Dengan membentangkan spanduk bertuliskan "tuntaskan atau mundur mahasiswa IMM Provinsi Bengkulu menggelar longmarch dari kampus Universitas Muhamadiah Bengkulu di Jalan Adam Malik kelurahan Cempaka Permai.

Sesampai di depan Pokda Bengkulu massa yang dihadang brigade personil polisi langsung menggelar orasi dan kemudian perwakilan mahasiswa diterima masuk kedalam gedung untuk melakukan dialog yang diterima langsung oleh Kapolres Bengkulu, Kabid Humas dan Wakil Direktur Reskrim Umum Polda Bengkulu. 

Setelah melakukan dialog tanpa dihadiri Kapolda Bengkulu, perwakilan massa kembali bergabung dengan massa aksi dan menyampaikan secara terbuka lima tuntutan. 

Dimana surat tuntutan atau pernyataan sikap Aliansi IMM dan masyarakat Bengkulu berisi sebagai berikut;

1. Meminta Presiden Republik Indonesia agar segera memerintahkan Kapolri untuk memberhentikan Kapolda Bengkulu karena sudah satu tahun tidak berhasil mengungkap kasus penembakan Rahiman Dani. 

2. Mendesak Kompolnas segera melakukan evaluasi atas kinerja tim yang dibentuk oleh Polda Bengkulu atas kelambanan mengungkap kasus penembakan Rahiman Dani. 

3. Meminta kepada Komnas HAM untuk mengawal kasus penembakan ini. 

4. Mendesak KAPOLDA Bengkulu agar memberi tengat waktu penuntasan kasus percobaan pembunuhan Ketua Fokal IMM Bengkulu Rahiman Dani. 

5. Mendesak pimpinan pusat IMM untuk segera menginstruksikan kader IMM se Indonesia untuk melakukan pengawalan dan aksi di setiap daerah atas kasus penembakan ketua fokal IMM Bengkulu.

Menanggapi aksi demo dan tuntut Aliansi IMM dan Masyarakat Bengkulu, Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol. Deddy Nata menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan tersangka berdasarkan alat alat bukti. 

"Soal tuntutandan yang disampaikan secara tertulis oleh IMM, segera kami sampaikan kepada pimpinan," tegasnya.

Deddy menambahkan, kasus ini tergolong berat, maka dari itu diperlukan waktu untuk membongkarnya. "Untuk membongkar celah-celah aksi kejahatan tersebut butuh waktu untuk menetapkan tersangka," terangnya dihadapan masa aksi demo.

Usai menyampaikan dan menyerahkan tuntutan aksi itu, massa akhirnya membubarkan diri secara tertib dan kembali ke kampus.(cw1)