Keraguan kini menyelimuti publik atas pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD soal kejanggalan transaksi Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pasalnya, hingga kini belum ada penjelasan mendetail dari Menko Mahfud yang bisa dimengerti Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
- Ulang Tahun ke-80, Putri Maruf Amin: Kami Bersyukur Abah Terus Berbakti pada Negara
- Banyak Skandal Terungkap, Cukup jadi Alasan Jokowi Copot Sri Mulyani
- BUMN Karya Terlilit Utang, Jokowi Tak Bisa Paksakan Pembangunan IKN
Baca Juga
Teranyar, Sri Mulyani mengaku belum menemukan dari mana angka tersebut, sekalipun ratusan surat masuk dari PPATK sudah dipelajari.
“Jadi statement Mahfud MD sebenarnya bisa diragukan karena itu hanya asumsi serta hasil pendengaran Mahfud,” kata pengamat politik Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL lewat pesan singkat WhatsApp, Minggu (12/3).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion ini juga mengingatkan bahwa Mahfud merupakan sosok yang kerap berlebihan dan cenderung mengkritisi hal yang bukan bagian dari tugas, pokok, dan fungsinya.
Lebih lanjut, Dedi Kurnia Syah menganjurkan agar Mahfud memberi langkah yang lebih nyata agar tidak dianggap berdusta. Seperti memberikan solusi untuk sejumlah permasalahan yang terjadi saat ini dan bukan sekadar memperkeruh suasana.
“Sekurang-kurangnya ya memberi solusi secara langsung,” demikian Dedi.