Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit Rp 35 triliun atau 0,17 persen dari produk domestik bruto (PDB) per (12/12).
- Pilwakot Banyak Golput, Ketua PWI: Ini Harus Menjadi Catatan KPU
- Penumpang Lion Air Berhamburan Keluar Dari Sayap Pesawat
- Beleid Baru Kemenkes, Warga Tanpa NIK Bisa Ikut Vaksin Covid-19
Baca Juga
"APBN defisit Rp 35 triliun atau 0,17 persen dari PDB," kata Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN Kita, secara virtual pada Jumat (15/12).
Adapun dalam rinciannya, Sri Mulyani mengatakan defisit APBN itu terjadi lantaran belanja negara mencapai Rp 2.588,2 triliun, sedangkan penerimaan negara sebesar Rp 2.553,2 triliun.
Menurut Sri, realisasi belanja semakin optimal dalam menyerap batas yang ditetapkan. Selain itu, dikatakan Sri, defisit ini juga lebih rendah daripada yang mereka perkirakan, yaitu sekitar Rp 598,2 triliun atau 2,84 persen terhadap PDB.
"APBN awal defisitnya itu didesain di Rp 598,2 triliun atau 2,84 persen PDB, jadi defisit kita di 12 Desember yang hanya RP35 triliun terbilang kecil," ujarnya.
- Nasib Prima Ditentukan Keputusan KPU di April 2023
- DPD Apresiasi Komitmen Qatar Lindungi TKI
- KLH Siapkan Rp 1,3 Triliun Untuk Daerah Atasi Limbah Medis