PLTU Tetap Dibangun Beli Saja Rumah dan Tanah Kami

Warga Teluk Sepang Kota Bengkulu meminta pemerintah untuk membeli rumah dan tanahnya jika pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memang harus dibangun dan dilaksanakan.


Warga Teluk Sepang Kota Bengkulu meminta pemerintah untuk membeli rumah dan tanahnya jika pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memang harus dibangun dan dilaksanakan.

Saiful Anwar selaku tokoh masyarakat Teluk Sepang mengatakan, mayoritas warga yang bermukim di Teluk Sepang bermata pencaharian nelayan dan petani menolak adanya rencana pembangunan PLTU di kawasan area Pulau Baai yang berjarak hanya 1 kilometer dari pemukiman warga, dimungkinkan berdampak buruk bagi lingkungan karena menurutnya, warga mempunyai hak untuk menghirup udara bersih.

Namun, jika pembangunan PLTU tersebut tetap akan dilaksankan oleh pemerintah maka warga meminta rumah dan tanahnya dibeli saja. Sebab mereka tidak menginginkan tinggal dibawah ancaman kematian secara perlahan yang disebabkan asap yang dikeluarkan oleh pembakaran batu bara yang mengandung racun.

"Kalau tetap dipaksakan pembangunan PLTU itu, berarti sama saja dengan membunuh kami secara pelan-pelan, untuk itu lebih baik pemerintah membeli rumah dan tanah kami, karena kami tidak akan tinggal disana lagi dengan menghirup udara mengandung racun," kata Saiful Anwar, Jumat (2/09/2016).

Dalam rencana pembangunan PLTU ini, masyarakat belum pernah mengeluarkan kata persetujuan, yang ada menurut Saiful persetujuan yang dikeluarkan camat dan lurah tersebut hanya berdasarkan mengatasnamakan masyarakat saja, tanpa ada perundingan terlebih dahulu.

"kami warga menolak bersama-sama pembangunan PLTU, kalau ada atas nama masyarakat setuju dilakukannya pembangunan itu camat dan lurahnya saja yang tanpa ada diskusi bahkan persetujuan mengeluarkan pernyataan," jelasnya.

Saiful Anwar juga menegaskan agar pemerintah berpikir nasib warga dan kelanjutan kehidupan anak cucu mereka dimasa akan datang, jangan hanya memikirkan keutungan se3mentara saja namun juga memikirkan mudarat dari adanya PLTU tersebut.

"Jangan pikirkan untungnya saja, tapi pikir juga mudaratnya," cetus Saiful. [Y21]