Sikap Koalisi Perubahan akan ditentukan usai pengumuman resmi hasil Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
- Sistem Jemput Bola Akan Dilakukan Ditlantas Polda Bengkulu
- Hari Kekayaan Intelektual Se-Dunia, Kakanwil Bengkulu Buka Promosi & Diseminasi Kekayaan Intelektual Komunal
- Menko Tegaskan Tak Pernah Ambil Keuntungan Pribadi Dari Bisnis PCR PT GSI
Baca Juga
Hal itu disampaikan Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsyi, saat ditanya wartawan soal arah politik Koalisi Perubahan untuk Persatuan, jika pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar gagal menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
Sosok yang kerap disapa Habib Aboe mengatakan, PKS sudah kenyang makan asam garam pergulatan politik tanah air. Pernah berada di pemerintahan maupun oposisi.
Sehingga, dia menekankan, apapun sikap yang dipilih melalui musyawarah Majelis Syuro, tetap menempatkan PKS sebagai pejuang dan pelayan rakyat.
"Kalau satu negara tidak ada oposisi, nggak malu apa kita di mata dunia?" kata Habib Aboe, usai buka puasa bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan, di Nasdem Tower, Jalan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (15/3).
Dia menambahkan, oposisi memainkan peran kritis dalam menjaga keseimbangan demokrasi dan memastikan bahwa kekuasaan tidak disalahgunakan pemerintah.
Tanpa oposisi yang kuat, lanjut Habib Aboe, sebuah negara demokrasi bisa terperosok ke dalam bahaya menuju tirani atau dominasi penguasa yang otoriter.
"Negara nggak ada yang check and balance, nggak ada yang kontrol, jadi semuanya manut, nggak bisa juga! Semoga masih ada partai-partai yang berkeinginan mengontrol pemerintahan," pungkasnya.
- 9 CPNS Penjaga Tahanan Jalani Orientasi di Kanwil Kemenkumham Bengkulu
- 19 OPD jadi Temuan BPK
- Tidak Ada Teman Yang Paling Baik Dan Setia Selain Buku