Pemkab Lebong Akan Hadiri Pertemuan Tiga Negara di Malaysia, Bahas Peluang Kerja Sama di IMT-GT

Rapat persiapan keberangkatan yang digelar di Kantor DLH, pada Kamis (3/8) kemarin/RMOLBengkulu
Rapat persiapan keberangkatan yang digelar di Kantor DLH, pada Kamis (3/8) kemarin/RMOLBengkulu

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong menggelar rapat persiapan pertemuan Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangel (IMT-GT) ke-enam yang akan digelar dimulai dari tanggal 7 sampai 9 Agustus 2023 mendatang di Ipoh, Malaysia.


Acara dipimpin langsung Sekda Lebong, Mustarani Abidin didampingi Kepala Bappeda Lebong Zulhendri, Kadis Lingkungan Hidup, Indera Gunawan, Kadis PUPR-P Lebong, Joni Prawinata, Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Setda, Fendi dan perangkat daerah lainnya.

Kepala Bappeda Kabupaten Lebong, Zulhendri mengutarakan, hanya Kabupaten Lebong di Provinsi Bengkulu, diundang. Sedangkan, se-Indonesia hanya 9 daerah, yakni Jambi, Banda Aceh, Batam, Dumai, Lebong, Medan, Muntok, Pekan Baru dan Bangka Barat.

"Islamic Development Bank (IDB) mengundang Lebong dari sembilan daerah untuk mengikuti pertemuan IMT-GT di Malaysia," kata Zul sapaan akrabnya di sela-sela rapat, Kamis (3/8).

Dia menyebutkan, sembilan daerah ini tergabung dalam Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangel (IMT-GT) Green Cities Mayor Council (GCMC). 

"Anggota GCMC adalah kota-kabupaten yang termasuk dalam Sustain Urban Development Plant (SUDP)," terang Zul.

Selama ini, Lebong sudah lama bisa gabung IMT-GT GGMC namun selama ini berkasnya tidak diurus. Padahal, wilayah Lebong sudah memenuhi syarat untuk masuk keanggotaan. Sebab, hampir 70 persen wilayah Lebong berstatus hutan. Sisanya, 30 persen kawasan area peruntukan lainnya.

"Sebenarnya forum ini sudah lama. Akan tetapi, selama ini forum ini berkasnya tidak diurus jadi vakum. Sekarang, kita bangun lagi," jelasnya.

Tak hanya itu, Zul menuturkan, pertemuan ini nanti akan dihadiri Bupati Lebong, Kopli Ansori, DLH, Bappeda, Dinkes, BKD, Dinas PUPR-P, DMP-PTSP, dan BKPSDM.

"Keberangkatan tanggal 5 Agustus sampai 9 Agustus di Ipoh Malaysia," tambahnya.

Lanjut dia menjelaskan, pertemuan ini guna membahas berbagai peluang kerja sama, antara lain Transportasi, Energi, Pengelolaan Limbah Padat, Keanekaragaman Hayati, Ekonomi Sirkular, Pariwisata dan Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, serta Literasi Karbon.

Selain itu, tujuan kunjungan ini sendiri ialah untuk memberikan bantuan kepada Kabupaten terkait Projek Kabupaten Hijau IMT- GT dan pemberian pendampingan teknis yang diajukan oleh Danish Energy Efficiency Partners (DEEP).

Dengan melalui implementasi proyek dan program ramah lingkungan, serta memastikan konsistensi proyek IMT- GT dengan strategi sektor yang telah diidentifikasi.

"Setelah selesai nanti, akan ada pertemuan dengan Menteri tanggal 9 September di Batam," demikian Zul.