Harus diakui, penyesuaian harga Bahan bakar minyak (BBM) merupakan keputusan pahit yang diambil pemerintah. Keputusan ini, tentu akan berdampak terhadap masyarakat terutama pada dinamika harga komoditas kebutuhan pokok.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
(Penyesuaian harga BBM) ini adalah pukulan keras terhadap masyarakat sebenarnya, namun kita juga harus mengetahui bahwa ini adalah kebijakan yang perlu diambil," kata Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Ahmad Supardi dalam keterangannya, Kamis (15/6).
Pada sisi lain, kata Supardi, pemerintah juga telah menyampaikan alasan penyesuaian harga BBM. Yakni, adanya faktor tekanan ekonomi akibat situasi global yang dirasakan semua negara di dunia, termasuk Indonesia.
Serta, sambungnya, kenaikan harga energi karena disrupsi rantai pasok akibat pandemi dan perang di Eropa.
Meski begitu, lanjut Supardi, pemerintah telah berusaha memberikan bantuan sosial untuk masyarakat tak mampu sebagai bantalan sosial meredam dampak penyesuaian harga BBM. Bantuan sosial itu diantaranya bantuan langsung tunai (BLT), Bantuan subsidi upah (BSU) dan bantuan angkutan umum.
Dia menuturkan, penyaluran bansos ini perlu dikawal oleh semua pihak agar tepat sasaran dan tidak terjadi penyalahgunaan.
"Pemerintah memberikan solusi dengan bantuan langsung tunai kepada masyarakat. Ini yang menjadi tujuan kami untuk bersama-sama mengawasi pemberian subsidi, pemberian BLT agar tepat sasaran," pungkasnya.