RMOLBengkulu. Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kamis (2/7) lalu berhasil mengungkap persekongkolan antara suami-istri yang menjabat di pemerintahan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
- Penanganan Korupsi DPRD Seluma, Polda Bengkulu Diminta Jangan Tebang Pilih
- Kerugian Ditafsir Rp 45 Juta, Perbaikan Mobnas Tanggung Jawab Pemakai
- Apresiasi SKB Pedoman UU ITE, JMSI: Angin Segar bagi Media Daring
Baca Juga
RMOLBengkulu. Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kamis (2/7) lalu berhasil mengungkap persekongkolan antara suami-istri yang menjabat di pemerintahan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Suami-istri yang diduga melakukan tindak pidana korupsi terkait proyek infrastruktur di Kutai Timur adalah Bupati Kutai Timur Ismunandar dan Ketua DPRD Kutai Timur Encek Unguria.
"Kita tak pernah sungguh-sungguh reformasi. Fakta suami bupati dan istri Ketua DPRD yang keduanya ditangkap OTT KPK RI bukti bahwa KKN (Korupsi, kolusi dan nepotisme) justru makin berkarat," cuit Gde Siriana.
Lebih lanjut, Board Member of Bandung Innitiaves Network ini menjelaskan, politik itu berbeda dengan hukum positif. Sebab sepengetahuannya, politik itu berbasis gentlemen, goodwill, trust, etika dan moral.
"Meski tidak ada aturan melarang, maka moral dan etika yang bekerja untuk mengontrol syahwat kekuasaan diri sendiri, agar tidak terjadi abuse of power dan conflict of interest," paparnya.
Namun Gde Siriana tidak yakin melihat sistem politik dan pemerintahan saat ini mampu menumbuhkan moral dan etika dari setiap pejabatnya. Karena sistem politik dan kontestasi yang sekarang ini sudah disetir oleh uang.
"Yang terjadi adalah hanya pengusaha kaya, kepala daerah yang punya kuasa beserta keluarganya yang ikut dalam kontestasi politik. Jika tidak, pasti dibelakangnya ada pemodal pengusaha kaya," imbuhnya.
"Nikmat berkuasa itu memabukkan. Hanya orang yang benar-benar ikhlas mengabdi untuk orang banyak yang merasakan berkuasa itu berat dan penuh ujian," demikian Gde Siriana. dilansir RMOL.ID. [ogi]
- Rizal Wajo Diduga Berbohong Soal Laporan Ke KPK dan Polda
- Novanto Bayar Cicilan 100 Ribu Dolar AS Ke KPK
- Beraksi Empat Kali, Maling Spealis Kotak Amal Masjid Masuk Tahap II