Presiden Jokowi perintahkan TNI hingga Basarnas mengoptimalkan pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di Perairan Bali.
- Peringati May Day, Hari Ini Ribuan Buruh Akan Long March ke Istana Negara
- Sahkan UU Ciptaker, Ini Kata BEM UI
- HLN Ke-78, Presiden Jokowi Beri Selamat ke PLN, Berpesan Untuk Wujudkan Ketahanan Energi Hingga Menerangi Pelosok Negeri
Baca Juga
Jokowi telah menerima laporan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan KSAL Laksamana Yudo Margono hilang kontaknya kapaly tersebut.
"Saat ini Panglima TNI dan KSAL memimpin langsung upaya pencarian di lapangan," ujar Jokowi dalam jumpa pers virtual yang dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/4).
"Saya juga memerintahkan Panglima TNI, KSAL, dan Basarnas bersama-sama dengan instansi lainnya untuk mengerahkan segala kekuataan dan upaya seoptimal mungkin melakukan upaya pencarian dan penyelamatan," sambungnya.
Dengan upaya pencarian yang optimal ini, Jokowi berharap awak kapal selam yang berjumlah 53 orang bisa terselamatkan dan dievakuasi sesegera mungkin.
"Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal," demikian Joko Widodo.
Kekinian, TNI AL yang terlibat dalam upaya pencarian KRI Nanggala-402 ini menemukan daya magnet yang cukup tinggi di kedalaman 100 meter di atas permukaan laut Perairan Bali Utara.
Dugaan sementara kapalg yang mengangkut 53 ABK itu berada di palung laut dengan kedalaman sekitar 700 meter dari permukaan laut.
Namun hingga saat ini upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan oleh TNI AL dengan menggunakan sejumlah alutsista.
Alutsista milik TNI AL yang dikerahkan antara lain KRI Raden Eddy Martadinata, KRI I Gusti Ngurah Rai, KRI Diponegoro, KRI Rigel, KRI Spica, dan KRI Pulau Rengat.
Selain itu proses pencarian juga mendapat bantuan angkatan laut Singapura dan Australia.
- Penerapan PPKM Level 4 Kota Bengkulu, Perbatasan Diperketat
- Belum Ditemukan Kasus PCR Palsu Di Bengkulu
- Masyarakat Bisa Bantu KPK Pantau LHKPN Penyelenggara Negara