Rusia mendesak Polandia untuk membuka penyelidikan atas serangan di Kedutaan Rusia di warsawa yang terjadi pekan lalu.
- Awas Gelombang Tinggi, Wisatawan Pantai Sawarna dan Goa Langir Harap Waspada
- Pantai Pangandaran Minta Korban, Wisatawan Hilang Terseret Ombak
- Macan Kumbang Masuk Pemukiman Warga di Banten, 6 Ekor Kambing Lenyap
Baca Juga
Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Ivan Nechaev dalam pengarahannya pada Kamis (17/11) waktu setempat, mengungkapkan rincian peristiwa tersebut, dan menegaskan bahwa Polandia semestinya bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan terhadap misi diplomatik
"Orang tak dikenal berusaha menyerang misi diplomatik kami di Warsawa sebanyak dua kali," katanya, seperti dikutip dari RT.
Peristiwa itu terjadi pada malah hari, 11 dan 12 November.
Menurut Nechaev, pelaku melemparkan suar dan botol berisi cairan yang mudah terbakar ke pagar kedutaan. Sementara itu, katanya, polisi Polandia hanya memantau secara pasif tanpa berusaha menangkap para pelaku.
Dia mengatakan insiden itu, yang terjadi di jantung ibu kota Polandia di dekat gedung-gedung pemerintah, sangat memprihatinkan. Menunjukkan dengan jelas bahwa Warsawa melakukan "pelanggaran mencolok" atas kewajibannya terkait perlindungan misi diplomatik.
Untuk itu, Nechaev mendesak Warsawa agar memastikan keamanan misi diplomatik dan konsuler Rusia. Ia juga menuntut pihak berwenang menyelidiki insiden tersebut dan membawa pelakunya ke pengadilan.
Setelah Rusia melancarkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari, misi asingnya di luar negeri telah berulang kali dirusak.
Pada 26 Februari, pelat tanda Kedutaan Besar Rusia di Warsawa disemprot dengan cat dan beberapa jendela pecah. Pada bulan yang sama, orang-orang yang memprotes kedutaan di Irlandia merobek lambang Rusia dari gedung tersebut.
Pada tanggal 9 Mei, Sergey Andreev, utusan Rusia di Polandia, diserang oleh pengunjuk rasa, yang melemparinya dengan cat merah saat ia pergi untuk meletakkan bunga di Pemakaman Militer Soviet di Warsawa, memperingati kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.