Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menilai ada pengurangan minat masyarakat terhadap program vaksin Covid-19. Berkurangnya minat vaksinasi diduga dampak dari berbagai kelonggaran aturan usai melandainya kasus Covid-19.
- Harga Emas Antam Anjlok Rp23.000 per Gram, Waktu Tepat untuk Membeli
- Skema Ganjil Genap Tol Cikupa-Merak saat Situasi Merah, Berlaku 27-30 Maret
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
Baca Juga
Begitu disampaikan Kadinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, Rabu (22/6).
"Jadi agak berkurang, masyarakat juga merasa tidak menjadi sebuah syarat, Kemarin kan mau mudik harus vaksin langsung rame, lalu hilang lagi," kata Ahyani.
Ahyani mengungkapkan, berkurangnya minat vaksinasi dari masyarakat berdampak pada melambatnya laju vaksinasi di Kota Bandung. Sejauh ini, kata Ahyani, ada 2.203.699 warga kota Bandung yang telah disuntik vaksin dosis I, 2.032. 798 untuk dosis II, dan 681.076 untuk dosis III.
"Pemkot menargetkan 1.952. 358 suntikan vaksin, kita dosis satu 113 lersen, dosis dua104 persen, booster ini baru 34 persen," ungkapnya.
"Tapi masih kurang cepet ini, ada hambatan, misalkan sudah jadwalnya dia kena, dan harus ada jeda juga kan. Dan ketersediaan vaksinnya itu harus ada pilihan misalnya sinovac dengan apa," imbuhnya.
Ahyani menekan bahwa, selain protokol kesehatan, vaksinasi menjadi hal penting untuk menghindari paparan Covid 19. Apalagi, angka kasus Covid-19 di Kota Bandung saat ini terus mengalami peningkatan dengan adanya varian BA.4 dan BA.5.
"Kita jangan sampai ada lonjakan, sebenarnya saya sangat menghimbau, karena puskesmas buka terus untuk dosis 1, dosis 2 dan booster jadi silahkan di instagram dinas kesehatan bisa dilihat dan datangi puskesmas untuk di vaksin booster," tandasnya.