Sejumlah kebutuhan pokok di Kota Depok, Jawa Barat mengalami kenaikan harga. Tetapi, kenaikan ini dalam batas yang dapat ditoleransi.
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
- Syekh Nawawi al Bantani Layak Jadi Pahlawan Nasional, Ini Kata Akademisi
- Pertamina Bantah Oplos Pertalite jadi Pertamax, Begini Katanya
Baca Juga
Kenaikan harga itu didapati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memantau harga kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Sukatani, Kota Depok, Rabu (28/9).
"Ada kenaikan harga tapi hanya sepertiga produk sesuai konfirmasi laporan, dan kenaikan maksimal 10 persenan, masih tolerable," ujar Kang Emil, sapaan akribnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.
Menurutnya, inflasi di Kota Depok saat ini di angka 4,5 persen per September 2022. Depok mengalami deflasi 0,07 persen menjadi 4,5 persen dibanding Agustus lalu yang mencapai 4,57 persen.
"Harga bahan pokok di pasar tradisional Kota Depok rata-rata masih terjangkau," katanya lagi.
Di tempat sama, Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono mengatakan, kunjungan Ridwan Kamil merupakan tanda perhatian kepada masyarakat dan pasar tradisional.
Terlebih saat ini, Pasar Sukatani sangat maju dari segi infrastruktur dan perdagangannya.
Dikatakan dia, Pasar Sukatani sudah menerapkan digitalisasi dalam transaksi jual-belinya. Dengan menggunakan aplikasi Titipku, konsumen dapat berbelanja tanpa perlu ke pasar, dan pembayaran pun juga sudah menggunakan QRIS.
"Jadi, tidak perlu warga Depok dan sekitarnya datang ke pasar tapi cukup lewat online bisa beli barang (komoditi) di pasar itu," pungkasnya.