Wakil Ketua (Waka) II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu Suharto meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui berbagai sektor.
- Pertemuan Segitiga, 15 Menit Dari Masjidilharam
- Panwaslu Tak Temukan Pelanggaran Terkait Beredarnya Posko JOIN 2019
- Ini Rumah Sakit Di Bengkulu Untuk Pemeriksaan Kesehatan Calon Legislatif
Baca Juga
Tahun ini, kata Anggota Fraksi Gerindra ini, sektor pajak telah banyak terdampak pandemi COVID-19 disebabkan menurunnya daya beli masyarakat sehingga berakibat pada penurunan PAD.
Suharto mengatakan PAD Bengkulu yang dominannya berasal dari pajak bumi dan bangunan serta pembelian alat transportasi jelas mengalami penurunan daya beli karena masyarakat dalam kondisi saat ini jauh lebih mementingkan ekonomi konsumtif dan kebutuhan primer.
“Penjualan pada produksi kendaraan yang ada di Bengkulu juga mempengaruhi PAD, makanya saat terjadi resesi banyak pajak dari penjualan itu tidak optimal” kata Suharto, Selasa (7/9/21).
Untuk itu, pihaknya mendorong penurunan PAD harus dibarengi dengan evaluasi pengoptimalan sektor lain yang memiliki potensi pendapatan.
Suharto berpendapat jika masih banyak potensi pendapatan yang belum digarap maksimal. Misalnya pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB), pajak air permukaan, pariwisata dan lainnya.
Kedepan jika sektor ini dioptimalkan maka APBD maupun ekonomi masyarakat akan bergeliat. [ogi]
- Gerindra Buka Pintu Untuk Rizal Ramli Nyapres
- Jokowi Jangan Suap Rakyat Dengan Bagi-bagi Sembako
- Ditinggal Tokoh Besar Seperti Titiek, Golkar Tetap Eksis