Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebong, diminta untuk terus kawal penegakan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 di daerah itu. Selain itu, perlu ada pemahaman bahwa penegakan prokes harus tetap dilakukan walaupun vaksinasi Covid-19 sudah dilakukan.
- Tenggelamnya KRI Nanggala-402 Bukan Karena Human Eror
- Hilang Kendali, Kawasaki Ninja Tabrak Mobnas Camat
- Politisi PKS Bengkulu, Ahmad Zarkasih Tutup Usia
Baca Juga
Waka II DPRD Lebong, Popi Ansa mengatakan, kendornya disiplin masyarakat hingga kasus positif Covid-19 meningkat karena dipicu pemahaman yang keliru.
"Saya turun di masyarakat, ada anggapan bahwa vaksinasi akan menyebabkan kebal dari Covid-19. Padahal walaupun seseorang sudah di vaksin tetap saja bisa terpapar Covid-19. Maka di sini tantangan kita dan Satgas Penanganan Covid-19 Lebong untuk terus kawal penegakan Prokes. Harus ada sosialisasi lagi bahwa vaksin tidak membuat bebas Covid-19," ujar politisi Partai PKB itu, Senin (12/7).
Ia meminta Satgas Penanganan Covid-19 Lebong dan stakeholder terkait tidak hanya gencar saat kasus positif tinggi. Tetapi menurun pengawasannya ketika kasus positif Covid-19 rendah.
"Ini mau Perayaan Idul Adha harusnya Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebong juga siap mencegah klaster Idul Adha. Disiplin penerapan Prokes memang harus diutamakan. Kita paham ini sebuah tantangan berat," bebernya.
Ia mengatakan dalam penegakan aturan difokuskan soal Prokesnya, bukan aktivitas yang dilarang. Karena sering terjadi miskomunikasi di lapangan dalam penegakan aturan.
"Aktivis tetap diawasi dengan kapasitas yang sudah diatur supaya tidak berkerumun. Disiplin menggunakan masker, menjaga jarak dan cuci tangan harus dilakukan dengan disiplin. Jadi aktivitas masyarakat jalan, tetapi rambu-rambu untuk mencegah penularan Covid-19 yang jadi diantisipasi," demikian Popi.
- Lima Bulan Terakhir, Jumlah DBD Di Kabupaten Lebong Meningkat
- Lagi, Penambang Emas Tradisional Tewas Di Lebong
- Tertimbun Material Ampas, Satu Penambang Emas Tradisional Tewas, Dua Selamat