Cuaca ekstrim yang melanda perairan di Kota Bengkulu hampir sebulan terakhir memaksa para nelayan untuk tidak melaut. Para nelayan memutuskan untuk tidak melaut untuk menghindari resiko kapal terbalik karena terhantam badai. BMKG Fatmawati Bengkulu sudah memberi peringatan jika kondisi ini masih akan berlangsung dalan beberapa hari kedepan.
- Harkitnas, Budiman: Bukan Hanya Pemerintah Yang Bangkit, Namun Juga Wartawan
- RSUD Kota Bengkulu Operasi 21 Pasien Bibir Sumbing Secara Gratis
- 23 Pejabat Eselon II Dievaluasi, Pejabat Tak Cakap Bakal Diganti
Baca Juga
Salah seorang nelayan di Kelurahan Malabero, Ucok mengatakan jika dirinya bersama rekan-rekan nelayan yang lain sudah hampir sebulan tak melaut. Selain cuaca tak mendukung, juga timbul ubur-ubur dalam jumlah banyak yang bisa membahayakan para nelayan mencari ikan.
“Sudah hampir sebulan tak melaut. Badai mulai datang jam 12 hingga jam 1 malam pas kita mau berangkat. Cuaca seperti ini sangat beresiko bagi keselamatan kita. Kami masih menunggu cuaca agak normal baru coba melaut lagi,” jelasnya, Senin (07/03).
Berdasarkan informasi dari BMKG Fatmawati Bengkulu, tinggi gelombang saat ini berkisar 2-4 meter. Selain itu, kecepatan angin berkisar 19 knot atau setara dengan 30 kilometer per jam. Kondisi ini sangat beresiko bagi nelayan jika masih nekat untuk melaut.
"Semoga cuaca kembali normal agar kami para nelayan bisa kembali mencari nafkah. Karena nelayan ini hanya mengandalkan rejeki dari laut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tutupnya.
- Kejar Target, Vaksinasi Bakal Dikebut Hingga Akhir November
- Lewat Uji Kompetensi, Kinerja Kepala OPD Akan Dievaluasi
- Kartu Vaksin Jadi Syarat Lolos Penyekatan PPKM Kota Bengkulu