Target politik pertemuan antara Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki dampak politik lemah. Salah satu target politik PDIP adalah melakukan penjajakan untuk kerjasama saat ada Pilpres dua putaran.
- Coblos Ulang Pilkada Kabupaten Serang, Ratu Zakiyah Deklarasi Kemenangan: Real Count 76 Persen
- BPKD Kota Tangerang Rekonsiliasi Laporan Kepemilikan Aset Daerah
- Suara Lantang Gubernur Banten Andra Soni Ingatkan Kepala Daerah, Sebut Ini
Baca Juga
Direkrtur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan bahwa orientasi pertemuan dengan PDIP karena bukan untuk mencari titik lemah koalisi perubahan.
"Pertemuan itu inisiasi PDIP untuk menggali potensi kerjasama, orientasinya jika bukan untuk mencari titik lemah koalisi Perubahan, tentu untuk penjajagan kemungkinan kerjasama pada putaran kedua Pilpres," jelas Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/6).
Selain itu, pertemuan kedua elite itu penting karena PDIP ingin dianggap sebagai partai yang mulai terbuka dan berupaya keluar dari kutukan 2004 di mana Demokrat dan SBY yang dimusuhi PDIP justru memenangi Pilpres.
"Pun saat ini, PDIP tidak ingin ikut dianggap andil memusuhi koalisi perubahan yang sudah banyak diekspresikan oleh Jokowi," jelas Dedi.
Di sisi lain, Demokrat dan AHY pun punya kepentingan, setidaknya ini bisa ia tunjukkan pada Moeldoko, Jokowi, dan semua afiliasi Istana.
"Bahwa Demokrat punya kawan yang kuat, yakni PDIP, sehingga perlu menakar dua kali jika ingin sabotase Demokrat," pungkasnya.