Sektor pangan selama pandemi memiliki andil besar dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Untuk itu, Pemerintah tidak boleh meninggalkan petani di tengah ancaman krisis global.
- Penyelundupan 14 Ribu Lebih Botol Miras, Bamsoet: Saya Tak Sudi Indonesia Jadi Surga Miras
- Beber Kebohongan BUMN, Said Didu: Uang Pajak Pembeli Masuk Laporan Keuangan Perusahaan
- Sekarang Pembuatan SIM Pakai Tes Psikologi
Baca Juga
"Sektor pangan mengalami krisis pangan, mendorong pemerintah untuk tidak meninggalkan petani," ujar anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/1).
Legislator dari Fraksi PKB DPR RI ini meminta agar pemerintah tidak mengurangi subsidi pupuk untuk petani. Menurutnya, penurunan anggaran untuk petani dari Rp 24 T menjadi Rp 18 T adalah sesuatu yang gawat. Dia khawatir perubahan angka itu akan berpengaruh pada subsidi pupuk.
Pasalnya, tahun ini harga pupuk diprediksi akan mengalami peningkatan. Sehingga, subsidi pupuk dari pemerintah sangat dibutuhkan oleh para petani.
"Harga pupuk kita khawatirkan akan inflasi, hari ini tidak terlalu tinggi, karena stoknya stok produksi harga yang lama, tetapi stok berikutnya akan tinggi. Subsidi pupuk untuk petani harus dipastikan, kalau tidak produksi akan merosot," tutupnya.
- PPKM Darurat Pulau Jawa Dan Bali Resmi Berlaku, Ini Waktunya
- BPK Didesak Audit Ulang Dana Realisasi Wajib PCR
- Kenaikan Tarif Masuk Candi Borobudur Bukti Inkonsistensi Pemerintah!