Sebanyak 87 warga Kanada dimasukkan ke daftar hitam oleh Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (22/9) waktu setempat, menambah panjang mereka yang dilarang memasuki negara itu.
- Jokowi Resmikan PLTS Terapung Cirata, Punya Kapasitas 145 MWac
- Pekan ke-10, Puluhan Ribu Orang Israel Masih Berjuang Tolak Reformasi Yudisial
- China Usir Pesawat Filipina Saat Terbang di Atas Kepulauan Spratly
Baca Juga
Mengutip laporan CBC, nama-nama baru yang terkena sanski termasuk Perdana Menteri Quebec, Francois Legault dan anggota Pusat Parlemen non-partisan, yang mengadvokasi demokrasi di luar negeri.
Juga terkena sanksi adalah CEO produsen pesawat jet bisnis asal Kanada Bombardier Eric Martel atas perannya memnerikan bantuan atau membahas penyediaan peralatan untuk tentara Ukraina.
Penasihat politik untuk Kedutaan Rusia di Ottawa, Artem Kalabukhov, mengatakan itu sebagai tanggapan langsung terhadap sanksi yang ada di Kanada.
"Rusia bekerja sama dengan langkahnya melawan negara-negara yang tidak bersahabat, dan kebijakan ini berlanjut," kata Kalabukhov.
"Semua sanksi terhadap Rusia ini bersifat simbolis dan tidak dapat mempengaruhi ekonomi Rusia, dan pemerintah Kanada mengetahui hal ini dengan sangat baik," ujarnya.
Pada Agustus lalu, Rusia melarang 55 pejabat militer dan politik Kanada masuk ke Rusia.