Pemerintah Kota Tangerang langsung gerak cepat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi banjir dan genangan menjelang puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2025.
- Festival Maha Kumbh India, Ritual Mandi Suci yang Tewaskan 15 Orang
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Hal tersebut terungkap saat Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin menginstruksikan kepada pejabat di wilayah untuk mengidentifikasi daerah rawan banjir hingga titik potensi tanggul rawan jebol agar segera dilakukan persiapan dan penanganan.
"Kita harus bergerak cepat untuk mengantisipasi puncak musim hujan yang diprediksi akan terjadi pada Januari-Februari (2025)," kata Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin di Tangerang, Provinsi Banten, Senin (25/11/2024).
"Persiapkan personel, peralatan, tim medis, dan dapur umum," sambungnya.
Nurdin pun menegaskan beberapa langkah prioritas di antaranya pemetaan dan penguatan infrastruktur.
Identifikasi itu terkait dengan lokasi rawan banjir, potensi longsor, dan tanggul yang rentan jebol.
Selain itu, kat Nurdin, percepatan perbaikan tanggul, terutama yang berbahan tanah, guna mencegah kebocoran atau keruntuhan.
"Optimalisasi pompa air dan memastikan stok bahan bakar minimal untuk tiga hari operasi nonstop," jelasnya.
Menurut Nurdin, kesiapan operasional dan koordinasi tim juga perlu dilakukan oleh perangkat daerah. Seluruh perangkat daerah hingga tingkat RT/RW harus memperkuat koordinasi dalam penanganan banjir.
"Lakukan simulasi penanganan darurat seperti evakuasi, pengelolaan logistik, dan distribusi bantuan agar berjalan efektif, meskipun terjadi kendala lalu lintas," bebernya.
Nurdin juga menyebutkan pentingnya peningkatan respons medis dan sosial, sedangkan puskesmas di wilayah terdampak diminta meningkatkan kesiagaan memberikan layanan cepat, khususnya bagi kelompok rentan, seperti lansia dan anak-anak.
"Termasuk penyediaan dapur umum dengan stok bahan makanan darurat untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dalam kondisi darurat," tegasnya.
Agar tidak terulang kembali, Nurdin meminta mereka melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap potensi banjir dan mengikuti arahan terkait dengan rute alternatif dan lokasi evakuasi.
"Pastikan semua berjalan dengan lancar," pungkasnya. (ant)