Zulhas Senang Harga Bapok di Pasar Pabaen Baeng di Bawah Harga Nasional

Zulhas saat kunjungi Pasar tradisional Pa'baeng-baeng, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/11)/Ist
Zulhas saat kunjungi Pasar tradisional Pa'baeng-baeng, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/11)/Ist

Menteri Perdagangan (Mendag RI) Zulkifli Hasan memantau harga kebutuhan pokok (bapok) di Pasar tradisional Pa'baeng-baeng, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (6/11).


Dalam kunjungannya ke Pasar tradisional Pa'baeng-baeng, Makassar, Sulawesi Selatan,  Zulhas, begitu sapaan karibnya, merasa senang karena harga bapok berada di bawah harga rata-rata nasional.

"Saya bahagia pagi ini. Di sini (Pasar Pa’baeng baeng) ternyata harga-harga sembako sangat terkendali, bahkan harganya di bawah harga rata-rata nasional,” ucap Zulhas.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengungkapkan bahwa harga-harga bahan pokok yang dijual di pasar Pa'baeng-baeng termasuk termurah dibandingkan  Pulau Jawa diantaranya beras Bulog dan beras premium.

 “Itu beras, itu Bulog Rp 9 ribu, di Jawa Rp 9.450. Di sini Rp 9 ribu. Ada beras premium tadi Rp 10 ribu, ada yang Rp 12 (ribu). Jadi termasuk yang termurah di sini dibanding di Jawa,” beber Mendag.

Meski demikian, Zulhas mengatakan, harga yang murah tersebut sedianya bisa membuat para petani bisa rugi bahkan sampai bisa berhenti jadi petani.

"Dan yang buat saya surprise tadi cabai Rp15 ribu. Tapi kalau Rp15 ribu itu kasihan petaninya, petaninya bisa tutup dia. Mestinya paling murah cabai itu Rp30 ribu. Jadi petaninya bisa nanam lagi. Di sini Rp15 ribu, kemurahan,” paparnya.

Sementara itu, Mendag Zulhas mengungkapkan, untuk  harga bawang di Makassar terbilang mahal lantaran didatangkan dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Bawang, karena dia ambil dari Bima, di sini Rp 35 ribu, di Jawa Rp 30 ribu karena dari Brebes. Tapi masih jauh lebih murah. Waktu saya belum jadi Menteri Rp80 ribu bawang, cabe Rp 120 (ribu),” pungkas Mendag.