Ubi Jalar Ungu, Rahasia Petani Lebak Tingkatkan Ekonomi Keluarga

ilustrasi - Seorang pekerja mengangkut produksi ubi jalar ungu ke kendaraan di Kabupaten Lebak. ANTARA/Mansyur
ilustrasi - Seorang pekerja mengangkut produksi ubi jalar ungu ke kendaraan di Kabupaten Lebak. ANTARA/Mansyur

Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten sukses melakukan terobosan dengan mengembangkan ubi jalar ungu untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga.


Hal tersebut diungkapkan Nurjen (60) seorang petani warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (21/9/2024).

"Kami mengembangkan tanaman ubi jalar ungu di lahan seluas 5.000 meter persegi dengan produksi 4 ton," kata Nurjen.

Menurut Nurjen, bahwa pengembangan ubi jalar ungu yang kedua itu setelah tanam pertama bisa memanen dengan produksi 4 ton dan ditampung tengkulak Rp5.000 per kilogram.

Sehingga, hal itu menghasilkan pendapatan ekonomi Rp20 juta per musim depan waktu tiga bulan.

"Selama ini, produksi ubi jalar ungu banyak permintaan pasar karena bisa dijadikan bahan baku makanan camilan oleh pelaku usaha, seperti keripik ubi, bolu ubi, onde-onde ubi, donat ubi dan lainnya," jelas Nurjen.

Tak hanya itu, karena banyak juga konsumen membeli ubi jalar ungu untuk makanan alternatif sebagai pengganti beras bagi pasien diabetes melitus.

"Sangat menguntungkan mengembangkan ubi jalar, karena permintaan pasar cenderung tinggi dan harganya relatif baik," bebernya.

Sementara itu, Nurdin (55) seorang petani di Cibadak Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya dalam setahun ini sudah tiga kali panen dan hasilnya untuk memenuhi permintaan Pasar Rangkasbitung.

"Kami hanya mengembangkan ubi jalar di sawah tiga petak dan menghasilkan dua ton," kata Nurdin.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar menyebutkan produksi ubi jalar dari Januari sampai Agustus 2024 sebanyak 5.500 ton sehingga bisa memenuhi ketersediaan pangan lokal.

Selain itu, produksi ubi jalar dari petani Lebak dipasok keluar daerah, seperti Tangerang, dan Jakarta.

"Kami minta petani terus meningkatkan produksi ubi jalar ungu karena permintaan pasar cenderung meningkat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga," tegas Deni Iskandar. (ant)