Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres telah tiba di Pakistan pada Jumat (9/9) untuk menunjukkan solidaritasnya atas banjir yang menghancurkan negara tersebut
- Bupati Maesyal Turun Tangan Terkait Bocah Tujuh Tahun Dikurung di Rumah Kosong
- Minyak Goreng MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Ini 3 Produsennya
- Jelang Pelantikan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, Pj Gubernur Banten Mendadak Mutasi Kepala OPD
Baca Juga
Dalam kunjungan dua harinya ke Pakistan, Guterres dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Menteri Luar Negeri Bilawal Bhutto Zardari. Ia juga akan mengunjungi daerah-daerah yang paling terdampak banjir di Islamabad.
"Saya telah tiba di Pakistan untuk mengungkapkan solidaritas saya yang mendalam dengan rakyat Pakistan setelah banjir yang menghancurkan," ujar Guterres, seperti dikutip dari Reuters.
PBB telah meluncurkan bantuan sebesar 160 juta dolar AS atau Rp 2 triliun untuk Pakistan. Badan ini juga gencar mendorong komunitas internasional untuk mengirim dukungan dan bantuan kemanusiaan kepada Islamabad.
Menlu Zardari berharap, kunjungan Guterres dapat meningkatkan kesadaran global tentang seriusnya bencana alam skala besar yang menimpa negaranya.
Hujan monsun yang lebat serta gletser yang mencair di pegunungan utara menjadi penyebab banjir di Pakistan. Penyebabnya tidak lain merupakan perubahan iklim.
Sejauh ini, banjir telah menyapu ratusan ribu rumah, jembatan, rel kereta api, menewaskan ribuan orang, dan yang terbaru telah menghancurkan situs peradaban Mohenjo Daro yang berusia 5.000 tahun lebih.