Soal Dugaan Korupsi Dana Rp 1,9 M Disperindag Provinsi Bengkulu, Kabid IKM: Ada 2 Kali Kegiatan Kita Danai Untuk Ibu Gubernur 

Laporan dari beberapa ASN di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu yang mengatakan salah satu Kabid Di Disperindag melakukan perbuatan yang terkesan menzolimi bawahannya dengan dalil mengatasnamakan istri atau ibu Gubernur Bengkulu Derta Rohidin. Dimana dari 19 kegiatan itu, total anggaran keseluruhan mencapai Rp 1.940.310.000. Dari total kegiatan itu ada sekitar 14 kegiatan yang hanya dikelola oleh kabid IKM yang dilaporkan oleh bawahnya tersebut.


Dari pengakuan Kabid Industri Kecil Menengah (IKM) Disperindag Provinsi Bengkulu, Indra Jaya Syam, dirinya mengaku ada dua kali kegiatan yang mereka danai untuk kegiatan Ibu Gubernur Bengkulu Derta Rohidin. 

"Memang ada dua kali kita fasilitasi kegiatan ibu Gubernur, itu beliau sebagai ketua Dekranasda Provinsi Bengkulu. Kegiatannya dalam bentuk pameran," sampai Jaya yang dilaporkan oleh beberapa ASN Disperindag Provinsi Bengkulu yang diduga meyeret namakan Istri Gubernur dalam melaksanakan kegiatannya. 

Jaya mengungkapkan, dana yang digunakan itu wajar-wajar saja, karena sebagai Ibu Gubernur wewenangnya adalah ketua Dekranasda Provinsi Bengkulu. 

"Tidak ada masalah, semua sudah sesuai aturan, soal adanya lapran saya audah panggil mereka dan mereka mengaku tidak ada membuat laporan ke Gubernur Bengkulu," cetusnya saat dikonfirmasi RMOL Bengkulu pekan lalu.

Diketahui, dalam surat laporan beberapa ASN Disperindag Provinsi Bengkulu yang ditujukan ke pada Gubernur Bengkulu, menyatakan bahwa Kabid IKM atas nama Indra Jaya Syam itu dinilai tidak berperasaan dan parahnya perbuatan itu dilakukan atas nama ibu Gubernur selaku ketua Dekranasda. 

Bahkan pengakuan PNS dan THL dalam surat itu, mereka tidak diperlakukan sebagaimana manusia sehingga banyak dari mereka (PNS dan THL) mengurus pindah dinas atau pindah bidang kerja.

Bahkan dalam surat pengaduan itu, Gubernur diminta mengkroscek perbuatan kabid IKM Indra Jaya Syam yang menjilat keatas, menjilat staf pimpinan, protokol dan membunuh kebawah dengan merasa backing ibu Gubernur. 

Tak hanya itu, dalam surat pengaduan tersebut diungkapkan bahwa SPJ kegiatan bidang IKM paling besar tetapi paling hancur. Setiap bendahara yang dipilih Indra Jaya Syam selalu tidak tahan dan selalu mengundurkan diri. Bahkan sampai ada yang melarikan diri.

"Kami setiap mendukung bukan untuk dianiaya oleh pejabat mengatasnamakan Ibu Gubernur," demikian penutup yang diutarakan dalam surat tanpa berkop dan tanpa tandatangan tersebut.