Bencana gempa bumi yang menimpa Turki hingga mengakibatkan lebih dari 7 ribu korban jiwa meninggal sudah seharusnya menjadi perhatian khusus Indonesia.
- Tertimbun Material Ampas, Satu Penambang Emas Tradisional Tewas, Dua Selamat
- Dekat Pos Polisi Pinangsia, Jurnalis RMOL Jadi Korban Tabrak Lari
- Kejang-kejang Saat Jemur Pakaian, Warga Tunggang Tewas Tersengat Listrik
Baca Juga
Namun sayang, beberapa pihak justru melihat pemerintah Indonesia lambat dalam menyikapi bencana yang terjadi pada Senin (6/2) dengan magnitudo 7,8.
Salah satunya disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief. Pemerintah Indonesia, kata dia, sudah seharusnya ikut membantu Turki.
"Pak Jokowi, ada hukum kemanusiaan tak tertulis untuk saling bantu saat ada negara terkena bencana gempa. Tim khusus BNPB kenapa diam soal Turki?" kata Andi Arief yang pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam era Presiden SBY, dikutip dari akun Twitternya, Rabu (8/2).
Hal senada juga disampaikan mantan Sekretaris BUMN, Said Didu. Menurutnya, Indonesia perlu bergerak cepat membantu Turki sebagaimana saat terjadi bencana alam tsunami di dalam negeri.
"Indonesia masih diam. Padahal saat gempa tsunami, Turki memberikan bantuan cukup besar," kritik Said Didu.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah masih menyiapkan bantuan kemanusiaan untuk Turki.
"Sedang disiapkan bantuannya oleh Menteri Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, dan juga oleh Kementerian Sosial," kata Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/2).
- Video Viral Bocah Dianiaya, Kepala Korban Ditendang Dan Uang Dirampas
- Terjadi Gerakan Tanah, Jalan Antar Desa Ambles
- Angka Kematian Covid-19 Di Kota Bengkulu Terus Bertambah