RMOLBengkulu. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto diminta untuk menjelaskan rendahnya serapan anggaran kesehatan pada program penanganan Covid-19 di tanah air.
- Ribuan Guru Menanti TPG Triwulan II Cair
- Desak Pengungkapan Penembakan Rahiman Dani, IMM Bengkulu Berikan Surat Izin Demo Setahun
- 776 Pegawai Kemenkumham Bengkulu Ikut Penilaian Kompetensi dan Potensi SDM
Baca Juga
RMOLBengkulu. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto diminta untuk menjelaskan rendahnya serapan anggaran kesehatan pada program penanganan Covid-19 di tanah air.
Adalah Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah yang meminta penjelasan Menkes Terawan dalam Rapat Badan Anggaran, Rabu (15/7).
Pertama penanganan Covid-19, dan ramainya serapan anggaran yang rendah. Pada saat yang sama muncul dari Komisi IX karena lemahnya koordinasi antara Gugus Tugas dan Kemenkes,†kata Said Abdullah, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Dia juga menyatakan tindakan oknum rumah sakit (RS) di masa pandemik Covid-19 yang culas mesti ditelusuri lebih jauh. Banyak contoh disejumlah daerah yang belakangan viral di media sosial.
Telisik punya telisik kalau dinyatakan Covid-19 anggarannya lebih besar. Memang ini ujian betul, di Pasuruan, Jambi, Ciamis ini kan viral di mana-mana,†tandasnya.
Sekadar informasi, Kementerian Keuangan menyebut anggaran kesehatan dalam penanganan dampak pandemik Covid-19 baru terserap Rp 4,48 triliun atau terserap atau 5,12 persen dari total anggaran Rp87,55 triliun.
Serapan anggaran yang sekarang juga naik dari yang sebelumnya tercatat 4,68 persen atau setara Rp 4,09 triliun.
Akibat minimnya serapan anggaran kesehatan ini, bahkan Presiden Joko Widodo pun marah-marah’. Seperti video yang diunggah Setkab beberapa waktu lalu, dan Jokowi sempat mengancaman reshuffle. [tmc]
- 500 Supir Angkutan Umum Ditargetkan Jalani Vaksinasi
- Nasib Prima Ditentukan Keputusan KPU di April 2023
- Peringati HBP Ke-60, Kemenkumham Bengkulu Gelar Perlombaan MTQ & Dakwa Bagi WBP