PMI Provinsi Bengkulu Siapkan Operasi Kekeringan, 300 Juta Liter Air Bersih Untuk Masyarakat

Berdasarkan informasi dari BMKG terkait dampak El Nino yang melanda dunia, terutama kawasan laut pasifik yang mengancam berdampak pada Negara Indonesia, terutama kawasan Indonesia Timur dan tengah. Dimana seluruh Provinsi di pulau Sumatera terutama Provinsi Bengkulu juga mengalami dampak tersebut. Namun, hanya bersifat kemarau basah (masih terjadi hujan meski sudah memasuki kemarau).


Diketahui Bengkulu adalah memiliki model bentang alam dan bukit barisan masih bisa membentuk awan terutama daerah kabupaten yang berkontur tinggi seperti Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, sebagian Mukomuko, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu Selatan serta Kabupaten Kaur ada terdampak kekeringan. 

Dari berbagai informasi lapangan ada beberapa masyarakat diberbagai daerah kabupaten dan kota terutama masyarakat yang menggunakan sumur untuk sumber airnya mengeluhkan bahwa air sumur mereka sudah mulai susut drastis. 

Ketua PMI Provinsi Bengkulu Asnawi A Lamat mengungkapkan, pihaknya sebagai lembaga yang bergerak dibidang kemanusiaan berusaha menyikapi hal tersebut dengan mengambil langkah-langkah antisipasi untuk responsif bilamana masyarakat betul-betul sudah terdampak akibat kekeringan. 

"Kita sudah mulai mempersiapkan menghadapi El Nino itu, hal itu dilakukan sebagai tindaklanjut dari arahan Ketua PMI Pusat Bapak H. M. Jusuf Kalla kepada semua Ketua PMI se Indonesia untuk segera melaksanakan tindakan kesiapsiagaan, mitigasi, pencegahan serta respon menyikapi dampak kekeringan dengan menggunakan tema, Operasi Kekeringan PMI, 300 juta liter Air bersih untuk masyarakat," terang Asnawi, (22/8). 

Asnawi menjelaskan, aktivitas Kesiapsiagaan adalah melakukan gelar alat dan armada Penanggulangan Bencana (PB) PMI. Dimana para personil melakukan apel Kesiapsiagaan, melaksanakan rekor PB dan lintas Bidang PMI se Indonesia yang dipimpin langsung oleh Ketua PMI Pusat H. M. Jusuf Kalla dalam bentuk zoom meeting yang diikuti Ketua PMI Provinsi Se-Indonesia. 

"Kegiatan awal ini melakukan pendataan (assessment) primer maupun sekunder dan membuka posko informasi kebutuhan pelayanan darurat kekeringan dari masyarakat," tuturnya. 

Asnawi mengungkapkan, untuk aktifitas mitigasi pihkanya mulai melakukan tindakan mitigasi kepada masyarakat melalui media sosial dalam bentuk sosialisasi tentang hemat air, sosialisasi tentang bahaya Api, sosialisasi tentang perlunya asupan makanan yang mengandung air, mineral, protein dan vitamin bagi tubuh agar selalu sehat dan sosialisasi tentang dampak bahaya panas matahari pada tubuh terutama bagi lansia dan balita. 

"Kita sudah menyiapkan tim sistem penanggulangan gawat darurat dan bencana sebanyak 25 orang yang terdiri dari pengurus, staf, KSR/TSR serta unsur masyarakat binaan PMI," ujar Asnawi. 

Untuk aktifitas pencegahan, lanjut Asnawi, PMI Provinsi Bengkulu telah melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan PMI kota dan kabupaten terkait langkah-langkah aktivitas layanan, melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan jejaring/lintas sektor Pemerintah, swasta dan masyarakat. 

"Komunikasi sudah kita bangun, dengan harapan bisa menterjemahkan renkon (rencana kontinjensi) umum kekeringan dalam bentuk rencana operasi atau (RENOPS) ke rencana aksi PMI provinsi Bengkulu," sampainya. 

Diketahui PMI Provinsi Bengkulu telah menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) terdiri dari pengurus dan staf divisi PB, Relawan siaga/on call berjumlah 250 orang. Kemudian Sumber Daya Alat terdiri dari Alat sedot air bersih 5 unit, torent air bersih 5 drum, kelengkapan atribut tim dan masker. 

Selain itu, untuk Transportasi ada satu 1 double cabin ranger, 1 L300 operasional, 2 truk tangki air, 2 sepeda motor, 2 pick up grand max dan 2 ambulance. 

Sedangkan untuk alat komunikasi (Alkom) terdiri dari 4 unit alkom (HT) dan 4 unit HP. Dan terakhir yang terpenting melakukan komunikasi yang kontinu terhadap jejaring yaitu TNI, Polri, DAMKAR, PDAM, Dinkes, BPBD, Dinsos, SIBAT PMI, RT/RW/Kelurahan dan dunia usaha.